TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (7/8/2021).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 31.753 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 3.639.616 kasus, dari sebelumnya sebanyak 3.607.863 kasus.
Hal tersebut tercatat dalam laman resmi covid19.go.id pada Sabtu sore pukul 17.55 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 39.716 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Anies: Efek Pandemi Covid-19 Bisa Lebih Lama di Indonesia
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 3.036.194 dari sebelumnya yang sebanyak 2.996.478 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 1.588 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 105.598 dari yang sebelumnya 104.010 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Sikapi Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia
Pesan Luhut pada Warga yang Jalani Isoman
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pesannya pada warga Yogyakarta yang sedang menjalani isolasi mandiri, Jumat (6/8/2021).
Luhut mengatakan, berdasarkan data-data yang ada, Covid-19 varian Delta ini sangat ganas.
Sehingga jika tidak segera ditangani atau bahkan saat pasien saturasinya sudah di bawah 90 maka akan susah penyembuhannya.
Luhut pun meminta warga yang isolasi mandiri di Asrama Haji Sleman, Yogyakarta untuk bersyukur.
Baca juga: Tren Kematian Akibat Covid-19 di Luar Jawa & Bali Meningkat 283,41 Persen
Karena di tempat isolasi terpusat atau isoter sudah ada dokter dan tenaga kesehatan yang siap merawat warga.
Selain itu, kebutuhan makan warga di tempat isolasi pusat sudah terjamin.
"Dari data-data kita, varian Delta ini sangat ganas. Jadi kalau tidak cepat ditangani, nanti kalau saturasi oksigennya sudah di bawah 90, susah nanti."
"Bapak ibu sekarang bersyukur, karena sudah ada dokter, kesehatannya, ada makannya," kata Luhut dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Menteri Johnny: Situasi Penanganan Pandemi Covid-19 Berjalan Harmonis
Covid Bukan Penyakit Aib
Dalam kunjungannya tersebut, Luhut menegaskan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit aib yang memalukan dan memang menyerang seluruh dunia bukan hanya di Indonesia.
Luhut mengaku bersyukur, karena kini angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menurun.
Namun ia meminta warga agar tidak boleh cepat gembira, karena kasus Covid-19 ini akan bisa naik lagi jika warga tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Poin saya ini bukan penyakit aib, ini menyerang seluruh dunia. Kita bersyukur karena kita lumayan kompak, sekarang ini menurun. Tapi ini tidak boleh cepat gembira, karena akan naik lagi kalau kita tidak disiplin," tegasnya.
Baca juga: Libatkan Semua Sektor Tangani Pandemi Covid-19, Menko PMK: Terapkan Prinsip Gotong Royong
Luhut pun mengimbau warga yang tengah menjalani isolasi mandiri, untuk pindah dirawat di tempat isolasi terpusat atau isoter yang telah disediakan.
Menurutnya, mendapatkan perawatan di tempat isolasi terpusat lebih baik dari pada melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pasalnya, pasien Covid-19 akan mendapatkan perhatian dari tenaga kesehatan dan menghindari penularan Covid-19 ke orang lain di rumah.
"Jadi saya pikir, bicara ke keluarga juga, yang isoman-isoman masih ada 380, itu dibawa sebanyak mungkin kemari. 10 hari negatif, nanti kembali lagi."
Baca juga: Pemerintah Siaga, Kasus Covid-19 Mulai Meningkat di Luar Jawa
"Karena kalau tidak, itu akan menularkan ke orang lain, membuat orang lain bisa celaka. Ini semua masalah kemanusiaan," imbau Luhut.
Terakhir Luhut meminta warga untuk bisa kompak menyelesaikan masalah Covid-19 ini.
Karena Covid-19 bukan hanya masalah bagi pemerintah saja, tapi juga masalah bagi semua warga.
"Ayo ramai-ramai kita kompak menyelesaikan permasalah ini. Ini bukan masalah pemerintah saja, masalah kita semua, masalah dunia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)