Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung rematik dinyatakan aman untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal itu disampaikan pada poin kelima dalam surat revisi rekomendasi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP Perki) yang ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih.
"Rekomendasi Perki menyampaikan disitu bahwa tidak perlu ada kekhawatiran, tetaplah untuk divaksinasi. Tentunya tadi, selama tidak ada sesak nafas, nyeri dada, berdebar, kulit biru, tidak ada tanda-tanda akut, silakan divaksin," ujar Ketua Umum PP Perki dr. Isman Firdaus, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Video Viral Vaksinasi Covid-19 dengan Jarum Suntik Diduga Kosong, Ini Kata Dinkes dan Kepolisian
Dokter Isman menyebut poin kelima itu ditujukan khusus bagi anak-anak dengan kelainan jantung bawaan dan penyakit jantung rematik.
Menurutnya, rekomendasi ini disampaikan lantaran vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 12 hingga 18 tahun sudah dilakukan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengatakan anak-anak pun berpotensi mengalami sakit jantung. Terutama penyakit jantung rematik dan penyakit jantung bawaan.
"Jadi ini khusus karena sudah dimulai untuk vaksinasi pada anak-anak, diatas 12 sampai 18 tahun. Nah kadang ada anak-anak yang juga punya sakit jantung. Sakit jantung kan nggak cuma orang dewasa," jelasnya.
"Ada anak-anak yang sakit jantung bawaan, kelainan katup, nah itu juga tidak perlu khawatir," imbuh dr. Isman.
Lantas, dr. Isman sedikit menjelaskan apa itu penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung rematik yang kerap menyasar anak-anak.
"Penyakit jantung bawaan itu jadi kalau ada sekatnya bolong atau bocor atau habis operasi bedah jantung diganti klepnya atau katupnya, sekatnya ditambah. Kalau penyakit jantung rematik itu sering pada anak-anak remaja, itu katupnya jadi kaku, kemudian diganti katupnya dengan katup mekanik atau dengan katup buatan. Dan itu semua aman untuk divaksin," tandasnya.