TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid membeberkan kiprah dari gerakan Desa Damai dalam menghadapi pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ke belakang.
Yenny mengungkapkan sejak tahun 2017 Wahid Foundation bersama UN Women telah membangun ikhtiar bersama melalui inisiatif Desa Damai.
Tujuannya, kata dia, adalah untuk memperkuat daya tahan dari berbagai faktor pemicu kekerasan dan juga keretakan sosial.
Dalam gerakan tersebut yang dikedepankan utamanya adalah aktor-aktor perempuan.
Di tengah pandemi, kata dia, para aktor perdamaian dari Desa Damai bersama Wahid Foundation dan UN Woman mencoba mengambil peran untuk membawa manfaat di tengah masyarakat di antaranya melalui memberikan edukasi yang tepat mengenai vaksin.
Selain itu, mereka juga bahu membahu membantu warga yang menjalani isolasi mandiri serta mendistribusikan makanan sehat.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Forum NUSANTARA “Gerakan Nasional Untuk Indonesia Damai, Adil dan Setara” yang disiarkan di kanal Youtube Wahid Foundation pada Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Soroti Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Yenny Wahid Ingatkan Pentingnya Kedepankan Akal Sehat
"Kalau di Yogyakarta kita punya gerakan yang namanya Sebisanya. Kita membantu orang lain terutama warga yang menjalani isoman, saat ini ada ribuan orang yang menjalani isoman dan ternyata kasusnya orang-orang yang menjalani isoman itu ribuan meniggal karena sistem untuk membantu mereka tidak ada, mereka menjalani isoman dalam kesendirian," kata Yenny.
Selain itu, kata dia, pada Sabtu lalu mereka juga melaksanakan vaksinasi massal di daerah Taraman di Desa Ngaglik Sleman Yogyakarta untuk hampir 1.000 orang.
Para peserta vaksinasi tersebut di antaranya berasal dari kalangan UMKM, kelompok tani, guru ngaji, para anggota majelis taklim, pesantren sekitar, seniman tradisional, serta masyarakat sekitar.
"Kami juga berkesempatan menyalurkan bantuanambulans, ini terima kasih juga bantuan dari UN Women ke sejumlah Desa Damai," kata dia.
Namun demikian, kata dia, ujung tombak dari semua inisiatif tersebut adalah para aktor perdamaian di lapangan khususnya kelompok yang terdiri para perempuan, pemuda, aparat pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Mereka, kata dia, bahu membahu, berkomitmen, serta bekerja keras dalam upaya tersebut.
"Mereka membuat kita optimis melewati pandemi ini. Ini yang kita dapatkan, semangat para aktor-aktor perdamaian di desa-desa di mana mereka terlibat di dalamnya," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, Desa atau Kelurahan Damai telah berkembang di empat provinsi.
"Di Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tahun ini Desa Damai telah memiliki adik-adik baru yang awalnya terdapat 9 desa yang mendeklarasikan Desa Damai, kini total sudah ada 14 Desa atau Kelurahan," kata Yenny.