News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pimpinan Komisi IX: Testing dan Tracing Akan Lebih Bagus bila Harga PCR Tes Makin Murah

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan tes PCR di GSI Lab Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Kredivo menggandeng Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), perluas tes PCR di Indonesia dengan alokasikan dana sebesar US$ 100.000 atau setara dengan lebih dari 2 ribu tes PCR yang bertujuan untuk mempercepat tracing dan testing secara cepat dan akurat sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Massa Buruh meminta pemerintah untuk menindaklanjuti keluhan dari banyak masyarakat mengenai mahalnya biaya tes PCR di Indonesia.

Biaya PCR yang murah tentu akan sangat membantu masyarakat dan dinilai penting untuk meningkatkan testing dan mencegah penularan yang lebih tinggi di masyarakat.

Di India biaya PCR hanya Rp 97 ribu atau 500 Rupee yang merupakan kebijakan negara.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi lX DPR RI Melki Laka Lena mengatakan, terkait harga PCR di Indonesia yang diperbandingkan dengan negara lain misalnya India termasuk mahal.

Tentu regulator dalam hal ini ada di Kemenkes dan kementerian lembaga lainnya.

"Misalnya BPKP dan BPK perlu segera untuk melakukan pengecekan apakah memang harga PCR di Indonesia termasuk kategori mahal dan perlu diturunkan," kata Melki Laka saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Harga Tes PCR di India Murah 10 Kali Lipat, ini Kata Prof Tjandra

Menurut Melki, apabila ini bisa dilakukan proses rasionalisasi harga tentu akan mendukung percepatan tresing Covid-19.

Ia juga menuturkan, bagaimana saat kunjungan kerja ke Pontianak beberapa bulan lalu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmiji mengatakan, bahwa pihaknya tengah menghitung biaya tes PCR.

Menurut Gubernur, kata Melki, dengan hitungannya bahwa harga RP 300 ribu untuk tes PCR sudah masuk dalam kategori untung.

Melki menambahkan, apabila harga negara lain bisa dengan harga murah, tentu harga PCR yang lebih murah bisa dirasionalisasi.

"Mesti dijual dengan harga yang terjangkau sehingga PCR yang saat ini masih kategori mahal ini bisa dibuat lebih murah, terjangkau, masif dan bisa diakses di banyak tepat," ucap Melki.

Meski begitu, ia meminta jika harga PCR di Indonesia diturunkan tentu dengan kesiapan tenaga kesehatan yang baik.

"Testing dan tracing kita bisa lebih bagus lagi apabila harga PCR tes juga makin murah dan disebar merata di seluruh Indonesia," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini