Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengimbau, pemerintah daerah untuk lebih waspada dan meningkatkan testing dan tracing untuk mendeteksi penyebaran virus corona varian delta.
Beberapa wilayah tersebut di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Ia menambahkan, bagi provinsi atau daerah lain yang belum melaporkan atau belum menemukan varian delta juga harus tetap waspada.
Pemerintah daerah diharapkan aktif meningkatkan upaya testing dan tracing, serta melaporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sekuensing ke laboratorium rujukan.
“Sekali lagi, upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan, dan mencegah keparahan dan kematian akibat infeksi varian delta ini,” ujar dr Nadia.
Baca juga: Dalam Rangka Penanganan Covid-19, Kementerian Keuangan Terus Berikan Berbagai Insentif Fiskal
Dia menegaskan, varian delta merupakan varian baru yang saat ini mulai mendominasi pelaporan varian di hampir seluruh negara di dunia.
Varian ini harus selalu diwaspadai karena memiliki kemampuan penularan dan potensi gejala dan keparahan yang lebih tinggi.
Indonesia terus berupaya melakukan kegiatan sekuensing untuk memantau penyebaran varian baru, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
"Per tanggal 18 Agustus 2021, sudah lebih dari 5.000 sekuensing dilakukan dengan 80% hasil adalah varian delta," ujarnya.
Ciri-ciri dan Gejala Covid-19 Varian Delta
Dikutip dari Healthline.com, varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2.
Varian Delta pertama kali terdeteksi di India.
Para ahli mengatakan, varian Delta Covid-19 menimbulkan ancaman karena lebih mudah menular daripada jenis varian lain dan memberikan gejala yang lebih serius.