News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

UPDATE Covid-19 di RI: Kasus Positif Bertambah 22.053, Pasien yang Sembuh 29.012 Orang

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia pada hari ini Kamis (19/8/2021) bertambah 22.053. Sehingga, total kasus positif di RI selama pandemi berlangsung menjadi 3.930.300.

Sementara itu, kasus kematian terkait Covid-19 hari ini masih terbilang tinggi, tepatnya 1.492. Hingga hari ini, totalnya kematian Covid-19 sebanyak 122.633.

Sedangkan Jumlah pasien yang sembuh dari virus corona hari ini bertambah 29.012 orang.

Dengan tambahan pasien sembuh hari ini, total sebanyak 3.472.915 orang telah sembuh dari Covid-19 sejak awal pandemi.

1,5 Juta Dosis Vaksin Pfizer Dijadwalkan Tiba di Indonesia Hari Ini

Indonesia akan kedatangan vaksin Covid-19 besutan Amerika Serikat Pfizer pada Kamis (19/8/2021).

Direncanakan sebanyak 1.560.780 dosis vaksin dalam bentuk jadi tiba di bandara Soekarno-Hatta, Kamis malam.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin produksi PT Pfizer dan BioNTech SE pada Rabu (14/7/2021) lalu.

Baca juga: Penelitian: Vaksin Moderna Tunjukkan Hasil yang Lebih Baik daripada Pfizer untuk Lawan Varian Delta

Baca juga: Rekomendasi PERKI: Pasien Jantung Boleh Diberi Vaksin Berbasis mRNA Seperti Pfizer dan Moderna

Total Indonesia akan kedatangan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang disebut BNT 162b2 melalui kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE.

Kepala Sekolah Curhat ke Jokowi Ingin Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Elmi Gurita menyampaikan keinginannya untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kejadian tersebut berlangsung saat Jokowi melakukan dialog dalam rangka Vaksinasi Massal Untuk Pelajar, yang ditayangkan di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/8/2021).

Pada saat itu Jokowi bertanya kepada Elmi apakah sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka atau belum.

Kemudian Elmi menjawab bahwa ia belum melakukan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Jokowi Harap Vaksinasi Covid-19 Door to Door Dapat Diadakan di Banyak Provinsi

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Elmi Gurita saat mengungkapkan keinginannya untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka kepada Presiden Jokowi, saat pelaksanaan Vaksinasi Massal Untuk Pelajar, Kamis (19/8/2021). (Youtube Sekretariat Presiden)

Bahkan Elmi juga mengungkapkan kerinduannya kepada anak didiknya.

Elmi juga menginginkan untuk bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka.

"Mohon izin pak, kami sudah rindu dengan anak-anak kami Pak. Kami sudah ingin untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata Elmi sembari menangis.

Tak lupa Elmi juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Jokowi dan BIN yang telah memfasilitasi kegiatan vaksinasi massal untuk pelajar.

Baca juga: Jokowi Tinjau Program Vaksinasi dari Pintu ke Pintu di Madiun

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan institusi BIN yang telah memfasilitasi kegiatan vaksinasi massal ini kepada peserta didik kami," tutur Elmi.

Menanggapi keinginan Elmi tersebut, Jokowi pun mengharapkan agar para pelajar bisa segera divaksin.

Agar nantinya pembelajaran tatap muka juga bisa segera dilaksanakan.

"Segera semuanya bisa divaksin sehingga pembelajaran tatap muka bisa segera dilaksanakan," kata Jokowi.

Perkuat Akselerasi Vaksinasi di Wilayah Aglomerasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan vaksinasi massal yang berkolaborasi bersama dengan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di PT. Elite, Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2021).

Dalam sambutannya, Sigit mengatakan akan melakukan penguatan akselerasi atau percepatan vaksinasi di wilayah-wilayah aglomerasi, dan salah satunya adalah di Banten. 

Mengingat, kata Sigit, TNI, Polri, relawan dan seluruh elemen masyarakat saling bahu-membahu mewujudkan target Pemerintah Indonesia terkait vaksinasi. Hasil kerja keras itu terwujud di DKI Jakarta yang dosis pertama sudah mencapai 100 persen.

"Alhamdulillah kemarin di wilayah DKI sudah tembus 100 persen. Dan saya minta untuk seluruh jajaran untuk tingkatkan di wilayah aglomerasi. Banten termasuk wilayah aglomerasi yang memang harus kami garap," kata Sigit. 

Untuk wilayah Banten, menurut Sigit, jajarannya dengan dibantu seluruh elemen bakal melakukan percepatan untuk mengejar target dari Pemerintah. Sehingga, kedepan diharapkan suntikan dosis pertama dan kedua akan segera meningkat. 

Baca juga: Tindaklanjuti Perintah Jokowi Targetkan Vaksin 2 Juta Dosis Per Hari, Ini yang Dilakukan Kapolri

"Sehingga vaksinasi segera ditingkatkan pencapaiannya. Karena wilayah Banten saya lihat masih di angka 28 persen vaksin dosis pertama, dan vaksin dosis kedua kurang lebih 13 persen. Ini akan terus dipacu sehingga dalam waktu dekat harapan kami yang dapatkan vaksin pertama dan kemudian kedua bisa makin bertambah," ujar Sigit.

Sementara itu, mantan Kapolda Banten ini juga mengapresiasi buruh yang tergabung dalam KSBSI, karena telah berperan aktif untuk membantu mewujudkan target vaksinasi Pemerintah untuk segera menciptakan Herd Immunity terhadap Covid-19. 

"Kami tahu dan kami akui bahwa rekan-rekan buruh ini pahlawan-pahlawan devisa bagi kami semua. Dari rekan-rekan buruh inilah maka salah satu kebijakan terkait eksport. Karena itu tentunya kami terus mendorong," ucap mantan Kabareskrim Polri ini.

Sigit menjelaskan, jika kelompok buruh sudah divaksin, maka aktivitas perekonomian dapat berjalan. Namun, kata Sigit, tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Sehingga buruh bisa divaksin bisa bekerja walaupun harus melaksanakan prokes dengan baik. Sehingga kegiatan industri bisa berjalan dan buruh tetap terjaga kesehatannya," tutur Sigit.

Selain itu, Sigit mengimbau seluruh kelompok buruh yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan prokes secara disiplin. Mengingat, hal itu masih menjadi salah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan virus corona.

Apabila laju pertumbuhan Covid-19 ditekan, Sigit menyatakan, kedepannya akan ada kelonggaran-kelonggaran yang disesuaikan, agar sektor industri bisa berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. 

"Sehingga kemudian kesehatan masyarakat jadi makin baik, laju pertumbuhan Covid-19 bisa dikendalikan dan semakin turun.  Sementara ekonomi bisa kami dorong untuk tumbuh makin baik," tutup Sigit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini