Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri terus mendorong diplomasi terkait kesetaraan vaksin di dunia.
Diplomasi Indonesia terus bekerja, guna menyuarakan agar kesetaraan vaksin bagi semua negara dapat terwujud.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan vaksin bagi seluruh semua negara, termasuk Indonesia.
"Saat kebutuhan vaksin kian mendesak akibat cepatnya penyebaran COVID-19 secara global, Kemlu dan diplomasi Indonesia akan terus bekerja dan bekerja dan bekerja, untuk memastikan keamanan pasokan vaksin bagi Indonesia dari semua jalur dengan segala mekanisme yang tersedia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyambut kedatangan vaksin tahap 38, 39, dan 40, Kamis (19/8/2021) malam.
Kedatangan tambahan 450.000 dosis vaksin AstraZeneca pada malam ini merupakan salah hasil dari kerja keras dan ikhtiar diplomasi pemerintah Indonesia.
Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dengan Belanda untuk menghadirkan 3 juta dosis vaksin ke Indonesia melalui mekanisme kerja sama bilateral, dose-sharing mechanism.
Baca juga: Indonesia Terima 450 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Donasi Kerjaan Belanda
"Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas dukungan dose sharing vaksin yang telah diberikan, serta kerja sama yang lebih erat lagi ke depannya," katanya.
Pemerintah juga telah melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba tadi siang, serta 567.500 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta vaksin Sinovac yang akan diterima pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Dia menegaskan, pemerintah akan terus meningkatkan ikhtiar, guna menjamin pasokan vaksin untuk kebutuhan rakyat Indonesia.
“Sekali lagi, mari kita dukung program vaksinasi COVID-19, agar kita bersama dapat keluar dari pandemi ini. Terima kasih, terus jaga kesehatan dan patuhi protokol Kesehatan,” harap perempuan berkacamata ini.