News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Waketum IDI Minta Menkes Selidiki Penyebabnya

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga saat berziarah ke lokasi pemakaman khusus Covid-19 di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Kamis (29/7/2021). Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Waketum IDI Minta Menkes Selidiki Penyebabnya. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Wakil Ketua Umum PB IDI Dr Slamet Budiarto menyoroti tingginya angka kematian akibat Covid-19.

Ia pun meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin segera mengecek penanganan pasien Covid-19 ke daerah-daerah, agar mengetahui penyebab kematian yang tinggi ini.

Ada sejumlah daerah penyumbang angka kematian tertinggi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.

Baca juga: Waketum IDI Ingatkan Pemerintah, Tak hanya Kejar Vaksin Covid-19, Angka Kematian Juga Ditekan

Baca juga: IDI: Banyak Rumah Sakit yang Tangani Covid-19 Belum Dibayar Pemerintah

"Makanya Menkes turun ke bawah, kenapa kematian ini tinggi karena apa? terlambat obatnya, enggak ada oksigennya, enggak ada alkesnya. Jangan dibiarkan kalau dibiarkan ini namanya tragedi kemanusiaan," harap dia dalam diskusi virtual MNC Trijaya FM, Sabtu (21/8/2021).

Menurutnya, output dari penanganan pandemi Covid-19 adalah angka kematian, sehingga perlu ditekan semaksimal mungkin.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto dalam program Apa Kabar Siang Tv One, Selasa (22/6/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tv One)

"Mau seluruh Indonesia terinfeksi kalau cuma pilek pilek saja tidak akan jadi masalah. Tapi karena dia sakit setelah itu meninggal itu baru jadi masalah.

Jadi nomor satu adalah indikatornya adalah angka kematian," jelas dr.Slamet.

Lebih jauh dr Slamet menyatakan, IDI siap mendampingi Kementerian Kesehatan untuk melakukan analisa lebih jauh terkait penyebab kematian yang tinggi ini.

"Harusnya secepatnya dilakukan analisis secara bersama-sama, dan tentunya Kementerian Kesehatan melibatkan IDI untuk menganalisis hal itu," pesan Slamet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini