News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

PPNI : Pemerintah Harus Lindungi Perawat yang Rentan Alami Kekerasan saat Masa Pandemi Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video viral yang menggambarkan suasana Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Harjono Ponorogo dipenuhi pasien Covid-19 beredar di media sosial (medsos). PPNI : Pemerintah Harus Lindungi Perawat yang Rentan Alami Kekerasan saat Masa Pandemi Covid-19

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah meminta agar pemerintah memberikan perlindungan dari sisi keamanan kepada tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan Covid-19.

Ia mengatakan, akhir-akhir ini banyak kasus intimidasi fisik atau verbal dilakukan oknum terhadap nakes yang bertugas di rumah sakit maupun faskes lain.

"Selain sisi perlindungan terhadap paparan Covid-19, perlindungan dari sisi keamanan juga perlu. Akhir-akhir ini sering muncul kekerasan perawat oleh oknum," ungkapnya dalam diskusi virtual MNC Trijaya FM, Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: 377 Bidan Meninggal Akibat Terpapar Covid-19, PP IBI Minta Pemerintah Berikan Perlindungan

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Waketum IDI Minta Menkes Selidiki Penyebabnya

Menurutnya, tugas nakes di masa pandemi ini cukup berat. Rata-rata 1 orang nakes bisa melayani 30 pasien.

Apalagi kini, insentif untuk petugas terdepan ini masih belum kunjung cari 100 persen.

Sejumlah tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 mengikuti upacara HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/8/2021). Selain upacara bendera, mereka juga menggelar berbagai lomba tujuh belasan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. AFP/Juni Kriswanto (AFP/Juni Kriswanto)

"Di samping keterlambatan insentif dan lain sebagainya," imbuh Harif.

Pihaknya berharap, pemerintah segera memberikan respons untuk melindungi nakes dari sisi keamanan.

"Pemerintah ini belum pernah memberikan respon itu sampai hari ini. Ada dari tokoh-tokoh politik," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini