TRIBUNNEWS.COM - Sebuah berita tidak benar alias hoaks mengenai Covid-19 beredar di media sosial.
Sebuah tangkapan layar artikel berita berisi informasi yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu dan salah satunya telah beredar di Indonesia.
Dikutip dari laman Hoax Buster covid19.go.id, faktanya informasi tersebut tidak benar.
Dalam situs resminya, WHO menyebutkan mendapat laporan adanya vaksin palsu pada Juli dan Agustus 2021.
Vaksin yang dipalsukan yakni COVISHIELD buatan India.
Baca juga: Marak Informasi Tak Benar, Gunakan Layanan Konsultasi Gratis Serba-serbi Covid-19 Anti Hoaks Ini
Akan tetapi, tidak menyebut vaksin palsu tersebut beredar di Indonesia.
WHO menyebutkan negara yang terdeteksi beredar produk vaksin palsu tersebut adalah Uganda dan India.
"Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting," imbauh Satgas Covid-19.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Vaksinasi Murid Bukan Syarat Pembukaan Sekolah
Vaksin Palsu di India dan Uganda
Diketahui beberapa waktu, WHO menyatakan vaksin Covishield palsu beredar di India dan Uganda.
WHO pun meminta pemerintah kedua negara untuk segera memberi tahu penemuan batch palsu ke badan dunia.
Dikutip dari Tribune India, WHO meminta orang-orang yang mungkin telah menggunakan dosis palsu untuk melaporkan efek samping kepada pihak berwenang.
“Produk yang dipalsukan dilaporkan pada bulan Juli dan Agustus 2021," ungkap pernyataan WHO.
Pabrikan asli Covishield (Serum Institute of India) telah mengonfirmasi pemalsuan vaksin.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat, Menkes: Jika Ada yang Minta Bayaran, Segera Laporkan