Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SehatQ berkolaborasi dengan Puskesmas dalam menyelenggarakan vaksinasi keliling untuk memutus mata rantai penyebaran infeksi Covid-19.
Distribusi vaksin yang dilakukan startup di bidang health tech vaksin bagi warga ini dilakukan di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan dan Kabupaten Tangerang, Banten.
“Kami membantu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi warga yang berdomisili di Kecamatan Pasar Minggu serta Kabupaten Tangerang."
"Para penerima vaksin yang kami datangi, memang memiliki beberapa kendala untuk bisa datang ke faskes terdekat atau sentra vaksinasi. Oleh karena itu, kami memfasilitasi melalui vaksinasi keliling ini,” kata Director of Corporate and Regulatory Affairs SehatQ, Pandu Budiarso.
Sejak digelar sepekan lalu, tercatat ada ratusan peserta masing-masing di wilayah Pasar Minggu dan Tangerang, setiap harinya.
Baca juga: Kemenkes: Indonesia Akan Terima 80,7 Juta Vaksin Covid-19 pada September 2021
Baca juga: BOR Perawatan di RS Rujukan Covid-19 DKI Terisi 20 Persen, ICU 39 Persen
Menanggapi penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 dengan mendatangi warga secara langsung ini, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap masyarakat pun semakin teredukasi mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 sebagai perlindungan diri, sekaligus jalan dalam mengakhiri pandemi.
“Kehadiran vaksinasi keliling Covid-19 mampu membantu menghadirkan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, halal, dan efektif dalam memberikan perlindungan.
Bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga keluarga dan orang lain di sekitar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti.
Baca juga: PPKM Jawa Bali diperpanjang, Wakil Ketua MPR : Perbanyak tracking dan testing Covid-19
Widyastuti mengingatkan, vaksin terbukti menekan risiko terinfeksi Covid-19, sekaligus menurunkan angka perawatan dan angka kematian, termasuk bagi tenaga kesehatan.
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar menilai sentra vaksinasi SehatQ sebagai bentuk layanan berkelanjutan yang bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya.
“Masyarakat yang selama ini masih menemui kesulitan untuk mendaftar sebagai penerima vaksin, misalnya karena bukan warga setempat, sehingga KTP-nya masih KTP tempat asal, tetap bisa menerima vaksinasi. Tak hanya untuk dosis pertama, tapi juga dosis selanjutnya,” ujarnya.
Zaki mengakui, sebelumnya, tak sedikit warga di Tangerang terkendala proses administrasi pendaftaran sebagai calon penerima vaksinasi, karena masih memegang KTP dari daerah asalnya.