TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 rampung Januari 2022.
Hal itu mengacu pada target Presiden Jokowi yang meminta program vaksinasi selesai dalam kurun waktu 12 bulan.
"Kita mulai vaksinasi sekitar 13 Januari lalu. Jadi kita mengejar target Januari tahun depan kita harapkan semuanya selesai," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021).
Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya terus mengejar suntikan vaksin sebanyak 50 juta dosis setiap bulan mulai September hingga Desember.
Dikatakannya, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan capaian 1,3 juta - 1,4 juta suntikan vaksin setiap hari.
Baca juga: Sejak Pandemi Covid-19 Polri Tangani 131 Kasus Penyelewengan Bansos, 57 Kasus Dihentikan
"Sekarang 100 juta di Agustus. Kita ada September, Oktober, November, Desember.
Kalau 4 bulan itu kita bisa capai rata-rata sebulan 50 juta, kita bisa dapat 200 juta tambahan suntikan. Itu kita bisa hit mungkin angka 300 juta di akhir tahun," papar Budi.
Menurutnya, laju vaksinasi Indonesia sangat baik di tingkat dunia. Untuk jumlah orang yang disuntik dosis pertama saja, katanya, Indonesia menempati ranking 6 di dunia dengan jumlah suntikan sekitar 58 juta.
"Sedangkan untuk total dosis suntikan yang sekarang kita sudah 90 juta, kita antara nomor 8 atau nomor 9 dunia.
Padahal negara-negara yang memproduksi vaksin itu cuma ada lima. Jadi di luar lima negara tersebut kita rankingnya cukup baik," katanya.
13 Juta Vaksin untuk Daerah
Sementara itu, Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, drg Arianti Anaya mengatakan, sebanyak 13 juta vaksin Covid-19 segera dikirimkan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Utamakan Keselamatan
"Dalam waktu dekat pemerintah daerah akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis vaksin Covid-19," ujarnya, Selasa (24/8/2021).
Ia memaparkan, hingga 23 Agustus 2021 pemerintah telah merilis 130,3 juta dosis vaksin Covid-19.
Sebanyak 116,4 juta dosis vaksin atau 85 persen. Jumlah dan dosis vaksin yang dikirimkan itu adalah 4,8 juta vaksin Coronavac, 85,9 juta dosis vaksin Biofarma, 1,5 juta dosis vaksin Pfizer, 15,9 juta dosis vaksin Astrazeneca, 77,5 juta dosis vaksin Moderna, dan 499.886 dosis vaksin Sinopharm.
Dikatakannya, pemerintah memiliki sejumlah stock on hand vaksin Covid-19 sebanyak 5,8 juta dosis yang segera akan didistribusikan ke daerah.
Namun vaksin ini tidak bisa langsung didistribusikan karena baru datang dan harus diberi nomor batch dulu di Indonesia.
“Tetapi hanya beberapa hari, segera kita distribusikan," ujarnya.
Sejauh ini ada, 8.165.000 dosis vaksin sedang dalam tahap pengiriman dan akan segera diterima pemerintah daerah.
Baca juga: Menkes Ingatkan Daerah Tak Tahan Vaksin, Segera Habiskan
Dikatakannya, Kemenkes berharap agar pemerintah daerah untuk tidak lagi menahan stok vaksin, tetapi menyegerakan pemanfaatan vaksin-vaksin yang ada.
"Karena kita akan terus mengirimkan vaksin sesegera mungkin ke berbagai daerah dan tentunya kami berharap hal ini bisa mempercepat target vaksinasi nasional," ujarnya.
Selain itu, pemerintah daerah diimbau agar secara rutin melakukan pencatatan di dalam sistem monitoring SMILE.
Baca juga: Perusahaan Tiongkok akan Bangun Pabrik Vaksin di Indonesia Pada 2022
Arianti juga mengatakan bahwa 80,7 juta vaksin Covid-19 segera tiba di Indonesia bulan September, sehingga target dua juta suntikan perhari diharapkan tercapai.
"Sekitar 80,7 juta di bulan September dari berbagai sumber, yang cukup untuk untuk digunakan dengan laju vaksinasi sebanyak 2 juta per hari," ujarnya.
Sementara pada Agustus ini, total ada 67,6 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai sumber yang diterima Indonesia.
Di antaranya 19,8 juta vaksin dosis produksi Biofarma, 25 juta dosis produk Coronavac, 15,9 juta dosis vaksin dari COVAX, 2,2 juta vaksin AstraZeneca, 1,5 juta vaksin Pfizer dan ratusan dosis vaksin Sinopharm. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)