Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Daerah tidak menyimpan stok vaksin Covid-19.
Pasalnya, ada sebagian daerah yang menyuntikkan vaksin setengah dari total dosis yang diterima.
Budi mengatakan, atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah daerah tidak perlu menahan stok vaksin.
Sebab, nanti akan diatur pengiriman untuk dosis selanjutnya.
“Jadi kalau kita bisa bilang ini sebagai suntikan dosis pertama maka lakukan sebagai suntikan dosis pertama semuanya."
"Kalau ini sebagai suntikan dosis kedua, maka lakukan sebagai suntikan dosis kedua semuanya."
"Semua manajemen stoknya dilakukan oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021), dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca juga: KSP Tinjau Langsung Isu Perbedaan Data Kematian Covid-19 di Lampung
Selanjutnya, bagi daerah-daerah yang memang mengalami kekosongan stok vaksin Covid-19 bukan karena ditahan, vaksin akan dikirimkan ke provinsi.
Dari provinsi butuh waktu satu hingga dua hari untuk sampai ke kabupaten/kota.
Namun, ada juga vaksin yang tertahan sampai satu minggu dalam proses pendistribusiannya.
Menkes mengimbau Pemerintah Daerah tidak usah khawatir terkait ketersediaan vaksin Covid-19.
“Jadi September ini saya rasa akan menjadi titik di mana kita akan dapat vaksin lebih banyak."
"Oleh karena itu rakyat Indonesia, pemerintah daerah tidak usah khawatir, kita pasti akan mengirimkan cukup banyak (vaksin) ke daerah-daerah,” kata Budi.
Baca juga: Peserta SKD CPNS 2021 yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Ikut Seleksi, Ini Ketentuannya
“Dan untuk membantu transparansinya nanti kita akan pasang di website yang akan kita perlihatkan stok yang ada di masing-masing kabupaten/kota."