TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini Indonesia mengalami penambahan pasien positif covid-19 sebanyak 10.534 kasus baru.
Dengan demikian, akumulasi total kasus baru di Indonesia menjadi 4.089.801 dan total kasus aktif saat ini sebanyak 196.281.
Kasus penambahan covid pada hari ini meningkat dibanding hari kemarin yang hanya bertambah 5.436 kasus.
Sementara kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 16.781 orang. Sehingga total sebanyak 3.760.497 orang sembuh.
Selain itu jumlah yang meninggal kembali bertambah 532 orang. Dengan demikian total pasien covid yang meninggal menjadi 133.023 orang.
Berikut sebaran penambahan kasus Covid-19 di 34 provinsi per 31 Agustus 2021:
1. Jawa Timur 1323
2. Jawa Barat 1127
3. Sumatera Utara 792
4. Jawa Tengah 635
5. Kaltim 548
6. DIY 539
7. Riau 437
8. DKI Jakarta 399
9. Sulawesi Selatan 389
10. Bali 376
11. Kalsel 371
12. Bangka Belitung 348
13. Sulawesi Tengah 340
14. Aceh 327
15. Banten 265
16. Nusa Tenggara Timur 264
17. Kalimantan Utara 244
18. Lampung 243
19. Sumatera Barat 239
20. Kalimantan Barat 230
21. Sulawesi Utara 175
22. Kalimantan Tengah 148
23. Nusa Tenggara Barat 119
24. Jambi 113
25. Papua 104
26. Sumatera Selatan 102
27. Kepulauan Riau 78
28. Bengkulu 49
29. Sulawesi Barat 47
30. Maluku Utara 41
31. Gorontalo 39
32. Sulawesi Tenggara 38
33. Papua Barat 38
34. Maluku 7
Jokowi: Situasi Pandemi Covid-19 Semakin Membaik Hari Demi Hari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi door to door di Cirebon, Jawa Barat, Selasa, (30/8/2021).
Presiden menijau dari dekat vaksinasi yang dilakukan di rumah warga tersebut.
Usai meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 Jokowi mengaku bersyukur situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik setiap harinya.
Indikatornya antara lain, menurunnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) dan kasus harian Covid-19.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semuanya situasi pandemi Covid-19 hari demi hari semakin membaik, baik untuk BOR-nya maupun kasus hariannya," kata Jokowi dikutup dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021).
Meskipun demikian Kepala Negara meminta masyarakat untuk waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar virus corona.
Baca juga: Didamping Kepala BIN dan Gubernur Jabar, Jokowi Tinjau Vaksinasi dari Pintu ke Pintu di Cirebon
Jokowi juga meminta masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19 .
"Sebab itu, saya minta kepada masyarakat tetap yang namanya protokol kesehatan harus terus dilakukan secara disiplin. Dan yang kedua agar secepatnya, secepat-cepatnya ikut dalam program vaksinasi pemerintah," katanya.
Sehari sebelumnya, Jokowi juga meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati meskipun saat ini situasi Pandemi Covid-19 berangsur membaik.
Pemerintah kata Presiden terus mempelajari kondisi Covid-19 yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pernyataanya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Jokowi Beri Wakil Menteri Uang Penghargaan Hingga Rp 580 Juta, Perhitungannya Sesuai Masa Jabatan
"Kita semua tetap harus berhati-hati. Sekali lagi harus tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini. kita harus mempelajari perkembangan situasi covid 19 di berbagai negara dan terus mengambil berbagai pelajaran penting darinya," kata Jokowi.
Misalnya kata Presiden lonjakan yang terjadi di negara lain, padahal negara tersebut 60 persen penduduknya telah vaksinasi Covid-19.
Hal ini terjadi karena masyarakatnya tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Karena itu kita harus bersama-sama menjaga agar kasus Covid 19 tidak naik lagi," katanya.
Untuk menahan lonjakan Covid-19, kata Jokowi, kuncinya sederhana.
Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Waspada, Sejumlah Negara yang 60 Persen Warganya Sudah Vaksin Alami Lonjakan
Pertama yakni mengikuti vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan setelah mengalami puncak terburuk pada Juni lalu.
Kondisi perbaikan tersebut tidak hanya terjadi di Jawa-Bali melainkan Juga di luar Jawa-Bali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejumlah wilayah di luar Jawa-Bali turun level dari PPKM level 4 menjadi level 3.
Dari 7 Provinsi yang menerapkan PPKM level 4 kini hanya menjadi 4 provinsi non Jawa-Bali.
"Level 4 dari 104 kabupaten/kota menjadi 85 kabupaten/kota. level 3 dari 234 kabupaten kota menjadi 232 kabupaten kota dan level 2 dari 48 kabupaten kota menjadi 68 kabupaten/kota," kata Jokowi.
Bahkan kata Presiden di Luar Jawa-Bali kini ada wilayah yang menerapkan PPKM level 1.
"Kemudian level 1 dari tidak ada kabupaten kota menjadi 1 kabupaten kota," katanya.
Kepala Negara juga mengatakan jumlah wilayah yang menerapkan PPKM Level 4 di Jawa-Bali juga menurun.
"Level 4 dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Level 3 dari 67 kabupaten kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten kota," kata Jokowi.
Selain itu, kata Presiden jumlah kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 2 juga bertambah.
Hal ini karena daerah yang sebelumnya menerapkan PPKM level 3 kondisinya semakin membaik sehingga turun menjadi level 2, salah satunya Semarang Raya.
Baca juga: Menkes: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Ditingkatkan, Rata-rata 2,3 Juta Suntikan Sehari
"Level 2 dari 10 kabupaten kota menjadi 27 kabupaten/kota," katanya.
Sebelumnya Pemerintah kembali melanjutkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 di Jawa dan Bali mulai 31 Agustus hingga 6 September 2021.
Dalam perpanjangan PPKM selama seminggu ke depan, terdapat tambahan wilayah yang turun dari level 4 PPKM menjadi level 3.
Di antaranya yakni Malang Raya dan Solo Raya.
"Untuk itu pemerintah memutuskan mulai tanggal 31 agusutus hingga 6 september 2021 sebagai berikut, untuk wilayah Jawa-Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk level 3 yakni Malang raya dan Solo Raya," kata Jokowi.
Dengan demikian kata Presiden wilayah aglomerasi yang turun level, selama seminggu ke depan yakni Jabodabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, dan Malang Raya.
"Untuk Semarang Raya berhasil turun ke level 2," kata Jokowi.
Keputusan tersebut kata Kepala Negara tidak terlepas dari perbaikan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini. Terjadi trend perbaikan positivity rate dan Bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit dalam seminggu terakhir.
"Tingkat Positivity rate terus menurun Dalam 7 hari terakhir dan tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus covid semakin membaik rata-rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen," ujarnya.