News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 di Tanah Air Hari Ini bertambah 7.797, Sembuh 15.544, Meninggal 574

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengupdate penambahan kasus covid di Tanah Air.

Hari Jumat (3/9/2021), kasus Covid-19 di Tanah Air bertambah 7.797 kasus.

Berarti jumlah keseluruhan positif Covid-19 saat ini lebih dari 4 juta kasus atau sebanyak 4.116.890 kasus.

Sementara itu, dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 15.544 orang. Sehingga total sebanyak 3.813.643 orang sembuh.

Untuk kasus kematian hari ini bertambah 574 orang. Sehingga total meninggal menjadi 134.930 orang.

Anies Akui Ada 2,7 Juta Warganya Belum Divaksin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masih ada 2,7 juta warga ibu kota yang belum divaksin Covid-19.

Kata Anies, jutaan warga tersebut belum punya inisiatif untuk mendatangi sentra - sentra vaksinasi.

"Sekarang di Jakarta ini yang tersisa harus divaksin 2,7 juta orang. Siapa 2,7 juta ini? Yang 2,7 ini yang belum berinisiatif untuk datang sendiri," kata Anies saat meninjau vaksinasi di kawasan Jakarta Utara, Jumat (3/9/2021). 

Ia mengungkap alasan jutaan warganya belum divaksin lantaran kegiatan keseharian mereka yang tak mungkin ditinggal. Sehingga mereka sampai sekarang tak kunjung mendatangi sentra vaksinasi. 

Baca juga: Kapolri Minta Masyarakat yang Belum Vaksin Dilarang Masuk Pusat Aktivitas Ekonomi

"Ada yang karena kegiatan yang kesehariannya yang membuat mereka tidak mungkin meninggalkan kegiatan sehari-sehari," terangnya.

Adapun berdasarkan data yang diunggah Pemprov DKI, per Kamis (2/9) total kurang lebih 15 juta warga sudah divaksin di ibu kota.

Rinciannya, 9,7 juta untuk penerima dosis pertama, dan 5,8 juta suntikan dosis kedua. Namun 30-40 persen berasal dari warga non-Jakarta.

Kapolri Minta Masyarakat yang Belum Vaksin Dilarang Masuk Pusat Aktivitas Ekonomi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar masyarakat yang belum disuntik vaksin untuk dilarang masuk pusat aktivitas ekonomi atau aktivitas warga.

"Tentunya akan menjadi kebiasaan kita ke depan untuk masyarakat boleh laksanakan aktivitas tapi paling tidak sudah divaksin," kata Sigit di Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021).

Listyo menuturkan pengawasan masyarakat yang sudah atau belum divaksin nantinya akan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Nantinya, seluruh pusat aktivitas ekonomi maupun warga akan dipasang alat tersebut.

Di aplikasi itu, nantinya masyarakat diminta untuk scan Barcode yang menandakan telah divaksin minimal dosis pertama.

Hal tersebut merupakan syarat agar masyarakat bisa dapat beraktivitas.

Baca juga: Kapolri Minta Semua Lokasi Pusat Aktivitas Warga Dipasangi Aplikasi PeduliLindungi

"Yang tidak muncul akan diminta kembali. Ini menjadi kegiatan ke depan yang harus selalu melekat kepada masyarakat. Ini untuk jaga laju pertumbuhan Covid-19, bisa kita jaga. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi pelonggaran masyarakat untuk melaksanakan aktivitas bisa berjalan," ujar dia.

Ia menuturkan kebijakan ini merupakan salah satu upaya agar menekan angka penularan Covid-19 di tengah pelonggaran aktivitas warga.

"Dengan diturunkan level tentunya akan ada pelonggaran terhadap fleksibilitas masyarakat dalam rangka laksanakan aktivitas harian. Kita jaga bagaimana dari kasus Covid yang terus menurun, angka kematian terus menurun dan angka kesembuhan terus meningkat ini harus kita pertahankan. Sehingga mau tidak mau kegiatan pelonggaran ini harus diikuti oleh prokes," tukasnya.

Masyarakat harus tetap disiplin

Masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski kondisi dan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan penurunan. 

Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui keterangannya, Jumat (3/9/2021). 

"Meminta masyarakat tetap disiplin menggunakan protokol kesehatan di samping tetap waspada dengan ancaman covid-19, dikarenakan meskipun sudah mengalami penurunan, kondisi pandemi masih harus terus diantisipasi dan diwaspadai agar tidak terjadi kembali lonjakan kasus," kata Bamsoet. 

Di sisi lain, Bamsoet meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap memperhatikan stok vaksin yang tersedia dan pendistribusian yang disesuaikan dengan kondisi di daerah, dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. 

Baca juga: Masyarakat Adat Masih Terganjal Data Penduduk untuk Akses Vaksinasi

"Dikarenakan hingga saat ini vaksinasi merupakan salah satu cara untuk membentuk kekebalan tubuh atau herd immunity yang dapat mencegah dampak buruk dari virus corona," ujarnya. 

Bamsoet juga menekankan agar pemerintah memasifkan upaya tes, tracing, dan treatment (3T) Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. 

Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan anggaran untuk memenuhi 3T sampai pasien atau orang yang terpapar Covid-19 benar-benar sembuh.

"Mengimbau masyarakat agar mematuhi setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah, seperti disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku dalam menjalankan aktivitas kesehariannya dan menjalankan gaya hidup sehat," pungkas Bamsoet.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini