TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) mengedepankan perbaikan input data Covid-19.
Tito mengaku menjumpai adanya daerah yang terlambat dalam melakukan input data Covid-19.
Sehingga data perkembangan kasus Covid-19 yang dilaporkan tidak real time.
"Mohon betul-betul dipelototi data, karena data yang kita temukan di beberapa daerah, data kasus positif atau data yang konfirmasi ternyata banyak yang di-upload (diunggah) data-data yang sudah lama," ujar Tito dikutip dari laman resmi Kemendagri, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Yogyakarta, Panglima TNI Apresiasi Nakes Bertugas Tanpa Kenal Lelah
Tito menyebut adanya temuan di satu daerah yang memiliki angka kematian atau fatality rate yang melonjak tajam.
Namun setelah ditelusuri angka tersebut merupakan akumulasi angka kematian dari minggu-minggu sebelumnya.
"Setelah kita lihat, pelototin, ternyata angka kematiannya akumulasi dari beberapa minggu sebelumnya, bukan yang riil minggu itu," ungkapnya.
Maka dari itu Tito meminta setiap pemda untuk melakukan rapat koordinasi mengenai sistem penginputan data Covid-19.
Input data ini akan sangat menentukan arah kebijakan pemerintah dalam pengendalian pandemi ke depannya.
Baca juga: Angka Kematian Harian Covid-19 Menurun Setengahnya Dibanding Akhir Juli 2021
Satu di antaranya dalam menentukan penerapan level kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan zona wilayahnya.
"Kalau dimasukkan data yang lama, nanti pengambilan kebijakannya salah, jumlah kasus aktif dimasukin yang 3-4 minggu lalu itu membuat kasus aktif banyak."
"Sehingga akhirnya mau ditarik ke isoter (isolasi terpusat) semua, padahal mungkin jumlahnya tidak segitu," ungkap Tito.
Update Kasus Covid-19
Adapun diketahui, terdapat tambahan 6.727 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan pada Sabtu (4/9/2021).
Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.123.617.
Sementara kasus sembuh bertambah 13.806, dengan total kasus sembuh 3.827.449.
Adapun tambahan kasus kematian berjumlah 539, sehingga total kasus kematian mencapai 135.469.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif saat ini berjumlah 160.699.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)