News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelajaran Tatap Muka

Jika Ada Siswa Terkonfirmasi Covid-19 Saat Pembelajaran Tatap Muka, Apa yang Harus Dilakukan?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBELAJARAN TATAP MUKA - Siswa SMK Negeri 2 Kota Tangerang, mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM), yang mengagendakan sosialisasi dan pengenalan lingkungan sekolah dan para guru, Senin (6/9/2021). Para siswa sangat antusias saat mengikuti kegiatan PTM ini, terlebih untuk siswa kelas 10 dan 11, yang selama pandemi ini hanya bisa mengikuti pelajaran secara daring. Dengan ini mereka jadi lebih mengenal dengan baik lingkungan, teman dan para guru di sekolah tersebut. Menurut rencana, Pemkot Tangerang akan menggelar PTM secara serentak dengan skala terbatas pada pekan depan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas telah dilaksanakan dalam sepekan terakhir. Belajar kembali ke sekolah dengan kondisi status Covid-19 per daerah.

Selain itu pemerintah telah membuat aturan agar selama pembelajaran, tidak ada yang terinfeksi.

Namun bagaimana jika ada anak yang terkonfirmasi positif Covid-19?

Baca juga: Pro dan Kontra, Pemerintah Punya Pertimbangan Adakan Kembali Sekolah Tatap Muka Terbatas

Baca juga: Agar PTM Lancar, Orang Tua Diminta Dorong Anaknya Ikut Vaksinasi Covid-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan jika hal ini telah diatur dalam panduan penyelanggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 sudah diatur.

Nantinya, akan ada peran dari kepala satuan pendidikan, pemeritah daerah dan pihak terkait.

Tugas dari satuan kepala pendidikan pertamanya harus memberikan edukasi terkait protokol kesehatan.

Seorang guru mengecek suhu tubuh siswa yang akan mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 232, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO (TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

Kemudian menyiapkan satuan tugas dan penanganan kasus pada anak yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Selain itu, Reisa juga menyebutkan jika sekolah dapat ditutup sementara kalau ditemukan kasus Covid-19.

Selain itu ada peran dari pemerintah daerah yang memastikan pemenuhan daftar periksa di sekolah. Dengan melakukan pemantauan evaluasi proses pembelajaran.

"Dan peran pemerintah daerah juga menentukan kalau wilayah kotanya turun ke level 3 dan 2 yang memungkin pembelajaran tetap muka dapat diselenggarakan," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (7/9/2021).

Di sisi lain, Satgas covid -19 juga berperan melakukan melakukan testing kalau ada peserta didik yang bergejala.

Serta melakukan tracing jika ada yang dinyatakan positif. Pelacakan dilakukan pada semua orang yang pernah melakukan kontak erat.

"Jadi semua prosedur sama baik sekolah maupun di luar lembaga lain. Testing, tracing dan tratment memberikan terapi yang tepat pada orang-orang tersebut," pungkas Reisa.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini