TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Rabu (8/9/2021).
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 di Instagram @bnpb_indonesia pukul 16.48 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 6.731 pasien.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.147.365 pasien.
Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 11.912 orang.
Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 3.876.760 di seluruh Indonesia.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 626 orang.
Total ada 137.782 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Baca juga: Dampingi KSAL, Rektor IPDN Terjunkan Satgas Vaksinasi Covid-19 Papua
Baca juga: Termasuk KRL Solo-Jogja, Mulai Hari Ini Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Naik KRL
Data Kasus Corona Kemarin
Berdasarkan data pada Selasa (7/9/2021), pasien positif bertambah 7.201 orang.
Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.140.634 pasien.
Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 3.864.848 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 14.159 orang.
Sementara itu, total sebanyak 137.156 orang meninggal dunia, dengan penambahan 683 orang.
Baca juga: Covid-19 Berdampak Menghancurkan Bagi Pasien HIV, TB dan Malaria
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19: Sekolah Ditutup Sementara Jika Ditemukan Kasus Covid-19
Strategi Pemerintah Cegah Varian Mu
Diberitakan sebelumnya, Varian Mu atau B.162.1 pertama kali ditemukan di Colombia, dan telah ditetapkan WHO sebagai varian yang diamati atau varian of interest (VOI) per 30 Agustus 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian ini tidak ditemukan di Indonesia.
Pemerintah pun melakukan sejumlah langkah agar Varian Mu tidak masuk ke Indonesia.
"Dalam hal ini pemerintah senantiasa berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing, serta persyaratan vaksin," ujarnya di Graha BNPB, Selasa (7/9/2021), dikutip dari laman Covid19.go.id.
Baca juga: Mengenal Efikasi Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan Cansino yang Sama-sama Sekali Suntik
Baca juga: Pria Vietnam Dipenjara 5 tahun karena Terbukti Langgar Karantina hingga Tularkan Covid-19
Ia menjelaskan, VOI merupakan varian yang mengalami perubahan pada susunan genetikanya dan dapat mempengaruhi karakteristik virus.
Saat ini, karakteristik varian Mu masih diteliti terkait tingkat risiko penularannya dan kekuatannya.
"Indikasi karakteristik varian Mu, seperti lebih ganas dari Varian Delta atau bisa menghindari kekebalan tubuh, masih berupa perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," ungkap Wiku.
Baca juga: Legislator PKS Ragukan Data Kematian Covid-19 Versi Pemerintah
Baca juga: MCW Menduga Ada Pungli Pemakaman Covid-19, Kapolresta Malang Kota Beri Penjelasan
Selain itu, pemerintah berupaya mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi.
Kemudian, melalui berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus.
Tentunya hal ini dapat berhasil jika dibarengi peran aktif masyarakat yang tetap mempertahankan disiplin 3M dan sudah divaksinasi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)