News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Badan Obat Eropa Sebut Gangguan Saraf Langka Mungkin Jadi Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis saat menunjukkan botol vaksin AstraZeneca saat peresmian Sentra Vaksinasi di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, Senin (14/06/2021). Sentra vaksinasi ini akan beroperasi selama 3 bulan hingga tanggal 26 September 2021 dan melayani pemberian vaksin kepada penduduk berusia 18 tahun ke atas, masyarakat golongan usia pra-lansia, serta para pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sentra vaksinasi ini merupakan sentra perdana di Indonesia yang menggunakan vaksin AstraZeneca, sentra vaksinasi ini merupakan wujud nyata komitmen tiket.com dalam menjadi yang pertama dalam mendukung program pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan kembali industri pariwisata domestik. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Regulator obat-obatan Eropa (EMA) telah menambahkan gangguan kerusakan saraf yang sangat langka yakni sindrom Guillain-Barré (GBS) sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (10/9/2021), EMA menyampaikan bahwa hubungan kausal antara GBS dan suntikan AstraZeneca yang dikenal sebagai Vaxzevria 'setidaknya merupakan kemungkinan yang masuk akal' setelah tercatat ada 833 kasus GBS yang dilaporkan dari 592 juta dosis vaksin yang diberikan di seluruh dunia pada 31 Juli lalu.

Namun badan obat Eropa itu mengkategorikan efek samping ini 'sangat jarang'.

Baca juga: 500 Ribu Vaksin AstraZeneca Bantuan Australia Batch Kedua Tiba di Jakarta

Baca juga: Akibat Syaraf Terjepit, Ferry Irawan Rasakan Sakit Kepala Hingga Sekujur Tubuhnya

Bahkan frekuensi terendah dari kategori efek samping yang dimilikinya telah menunjukkan bahwa manfaat dari vaksin tersebut jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah menambahkan peringatan tentang GBS ini sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin Johnson & Johnson.

Baik AstraZeneca maupun Johnson & Johnson, keduanya menggunakan teknologi vektor virus dan juga telah dikaitkan dengan kasus pembekuan darah yang langka.

EMA juga menandai beberapa efek samping lain yang tidak terlalu parah pada vaksin Johnson & Johnson, Moderna serta AstraZeneca.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini