Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah mengajak masyarakat untuk menyukseskan PON XX Papua 2-15 Oktober 2021 dengan ikut vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan kesuksesan PON Papua akan memperlancar hasrat olahraga masyarakat Indonesia, karena setelahnya akan ada event olahraga internasional yakni World Superbike 2021 dan Grand Prix MotoGP.
"Untuk menunjukan pada dunia bahwa dengan mengendalikan Covid-19 dan mensukseskan vaksinasi, kita bisa menjadi tuan rumah even internasional," katanya dalam keterangan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (24/9/2021).
Belum lagi kata Reisa, Indonesia juga ditunjuk menjadi Presidensi G20, kelompok 20 negara terbesar di dunia. Event tersebut akan dilanjutkan dengan Indonesia menjadi ketua ASEAN pada 2023.
Karena itu, kata dia, apabila masyarakat ingin dunia kembali melirik Indonesia maka pengendalian Covid-19 harus berjalan dengan baik.
Baca juga: Pemerintah Minta Masyarakat Hargai Kerja Keras Banyak Orang Hadirkan Vaksin Covid-19 di Indonesia
"Apabila masyarakat ingin dunia kembali melirik Indonesia, kita harus tetap mempertahankan prestasi mengendalikan Covid-19. Sukseskan vaksinasi secepat mungkin, merata di semua kelompok, termasuk lansia dan penyandang disabilitas," katanya.
Sementara itu terkait pelaksanaan PON Papua, pemerintah telah menyiapkan sejumlah protokol, agar ajang olahraga antar daerah di Indonesia tersebut berjalan lancar dan terbebas dari penyebaran Covid-19.
Di antaranya dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi atlet, official, dan pelatih saat keberangkatan menuju Papua, kedatangan di Papua, keluar masuk venue, dan menyimpan hasil tes Covid-19 untuk perjalanan datang dan pulang ke lokasi asal atlet.
Baca juga: Indonesia Capai Benchmark Vaksinasi Covid-19 yang Ditetapkan WHO
Selain itu Satgas juga memperkenalkan sistem bubble atau lokasi berkaitan yang diterapkan untuk mengurangi resiko penularan.
" Lokasi di mana peserta atlet, tim official panitia, dan media melakukan aktivitas. Ini terbatas dan sudah diidentifikasi sebelumnya. Setiap peserta tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan di luar rencana aktivitas yang sudah ditentukan, dan setiap peserta dalam bubble dipastikan tidak kontak langsung dengan orang di luar wilayah bubble," katanya.