Untuk itu, untuk mengatasi situasi darurat pandemi seperti pada waktu ini, pemerintah perlu mengupayakan ketersediaan vaksin melalui jalur do sharing ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Retno dalam konferensi pers penerimaan vaksin dari negara Amerika Serikat dan Prancis secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (17/9/2021).
"Do sharing sangat penting dalam mengatasi situasi darurat pandemi saat ini, dimana pasokan vaksin global masih langka, saat dimana kesenjangan akses vaksin masih lebar," terang Retno.
Baca juga: Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id dan Aplikasi, Ini Solusi jika Belum Muncul
WHO, kata Retno, juga menyampaikan arti pentingnya do sharing bagi pemenuhan vaksin suatu negara.
Adapun, WHO menyebutkan tiga langkah luar biasa yang diperlukan saat ini untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, termasuk di antaranya adalah dengan jalur do sharing.
"Arti penting do sharing juga disampaikan Dirjen WHO pada 5 September lalu saat bertemu dengan Menteri Kesehatan Negera G20 yang menyebutkan tiga langkah luar biasa yang diperlukan untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin saat ini," terang Retno.
Ketiga langkah tersebut, yakni:
Baca juga: Rekor Dunia, India Suntikkan 25 Juta Dosis Vaksin Per Hari
1. Pertukaran antrian antar negara yang tingkat vaksinasi tinggi dan rendah termasuk dengan Covax Facility ini
2. Mempercepat realisasi do sharing
3. Transfer teknologi untuk mendukung produksi vaksin di kawasan lain.
Indonesia Terima Vaksin Jalur Do Sharing Dari AS Total 12.645.060 Dosis
Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut, Retno menjelaskan Indonesia kemarin baru saja mendapatkan bantuan vaksin dari Amerika Serikat dan Prancis melalui jalur do sharing.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum, saat, dan Setelah Menerima Vaksin Covid-19
Tak tanggung-tanggung,jumlah vaksin dari Pemerintah Amerika Serikat yakni sebanyak 1.755.000 dosis jenis Pfizer.
Selang sehari sebelumnya, Kamis kemarin, Indonesia juga telah menerima dukungan vaksin jenis Pfizer dari Pemerintah AS sejumlah 877.500 dosis.