News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Luhut Sebut Positivity Rate di Jawa-Bali Melandai Jadi 1 Persen, Namun Mobilitas Masyarakat Naik

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan evaluasi terbaru dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali yang masih berlangsung hingga 4 Oktober 2021.

Luhut mengatakan, angka positivity rate di Jawa-Bali turun menjadi 1 persen selama sepekan terakhir.

Bahkan, angka testing pun telah meningkat hingga 170.000 spesimen per hari.

Baca juga: Mobilitas di Tempat Wisata Naik, Luhut Dapat Laporan Pengunjung Pangandaran Capai 10 Ribu Orang

"Ini positivity rate sudah di bawah 2 persen, malah sudah 1 persen. Ini dalam tujuh hari, kami hitung tujuh hari angkanya membaik."

"Jadi, kalau ada orang berkomentar yang ditesting cuma 30.000, sekarang yang ditesting sudah 170.000an per hari."

"Angka itu sudah cukup oke walaupun kami target lebih dari itu," kata Luhut, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/9/2021).

Luhut Binsar Pandjaitan Kabarkan PPKM Leveling Bali Turun Jadi Level 3 (Tangkap Layar Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI) Senin (13/9/2021) (Tangkap Layar Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI)

Luhut juga menyebut adanya perbaikan dari tracing atau pelacakan orang yang terpapar Covid-19 di Jawa-Bali sejak PPKM diberlakukan.

Kini, jumlah tracing meningkat sekitar 10 persen dari minggu lalu.

"Ini juga penting, tracing terus meningkat hanya 26 persen kabupaten/kota di Jawa dan Bali, Minggu lalu 36 persen."

"Jadi 10 persen membaik dengan tingkat tracing terbatas atau 5 kontak erat per konfirmasi," ujarnya.

Di sisi lain, Luhut juga menyampaikan kasus konfirmasi di Jawa Bali sudah membaik.

Baca juga: Pelaksanaan Aktivitas Publik di Masa PPKM Butuh Dukungan dari Seluruh Elemen Bangsa

Baca juga: Dampak Pemberlakuan PPKM, Satgas Covid-19 Paparkan Kondisi Pandemi di Indonesia

Menurut data yang disebutkan Luhut, kasus konfirmasi turun 98 persen dari puncak Covid-19 pada 15 Juli 2021 lalu.

Terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 harian pada 26 September sudah menyentuh angka 864 kasus.

Artinya kasus aktif di Jawa-Bali turun 96 persen dari puncak kasus Covid-19 pada 24 Juli 2021 lalu.

"Ini saya kira bisa kita lihat angka-angka ini. Ini juga tadi kasus konfirmasi Jawa Bali turun 98 persen," ungkap Luhut.

Suasana pengunjung di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (24/2021). Pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2-4 dari 21 September hingga 4 Oktober 2021 dan dilakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan atau mal bagi anak-anak usia di bawah 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orang tua. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Meski tingkat positifity rate sudah membaik, Luhut menyebut tingkat mobilitas masyarakat di wilayah Jawa-Bali mulai meningkat selama PPKM ini.

Menurut Luhut, kenaikan mobilitas tersebut bersumber dari aktivitas ritel dan rekreasi.

Padahal, pemerintah telah menerapkan ganjil-genap di kawasan tempat-tempat wisata untuk membatasi mobilitas tersebut.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut 10 Daerah Masih PPKM Level 4, Berikut Strategi yang Dilakukan

Oleh karena itu, Luhut meminta masyarakat untuk mulai mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.

"Kemudian peningkatan mobilitas terjadi terutama akibat ritel dan recreation, parks."

"Walaupun sudah diambil langkah macam-macam genap-ganjil dan sebagainya, tetap saja angka itu naik."

"Nah ini menjadi perhatian kita semua," jelas Luhut.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini