Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Vaksin AstraZeneca yang merupakan donasi dari pemerintah Italia melalui COVAX Facility tiba di Indonesia, Kamis (30/9/2021).
Jumlah vaksin yang baru tiba berjumlah 796.800 dosis, sehingga total vaksin yang diterima Indonesia baik dalam bentuk bulk dan vaksin jadi mencapai 274.400.590 dosis.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Italia. Saya juga langsung mengirim pesan kepada Menteri Luar Negeri Italia untuk secara langsung menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang diberikan," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Kamis (30/9).
Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri mengatakan, melalui donasi ini Italia menunjukkan persahabatan dan dukungannya kepada Pemerintah Indonesia dalam memerangi
penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga: Singapura Sumbangkan 120 Ribu Lebih Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Batam
Baca juga: 684.900 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia
Menurutnya, vaksin ini akan membantu upaya Pemerintah Indonesia untuk mempercepat kampanye vaksinasi.
"Italia telah melipatgandakan sumbangannya ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
melalui Fasilitas COVAX, dari 15 menjadi 45 juta dosis pada akhir 2021, senilai lebih dari 385 juta Euro,” ujarnya.
Sementara Menlu Retno menambahkan, pada Sabtu, 2 Oktober 2021, Indonesia juga kembali menerima 600 ribu vaksin AstraZeneca dari pemerintah Prancis melalui jalur bilateral.
Dengan begitu, Indonesia akan menerima 3.163.540 dosis vaksin dari Prancis.
Baca juga: Badan Obat Eropa Sebut Gangguan Saraf Langka Mungkin Jadi Efek Samping Vaksin AstraZeneca
"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Prancis atas dose sharing kepada Indonesia," katanya.
Retno memastikan, diplomasi vaksin akan bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi keperluan rakyat Indonesia.
Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 140 juta dosis vaksin, salah satu yang terbesar di Asia, setelah RRT, India, dan
Jepang.
Selain terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Menlu Retno juga menyebut, Indonesia berada di garda depan dalam memberikan masukan bagi upaya penataan ulang arsitektur kesehatan dunia agar dunia lebih siap hadapi tantangan kesehatan di masa mendatang.