Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNNEWS.COM, HELSINKI - Asosiasi Peternak Finlandia (FIFUR) akan melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) terhadap hewan ternak berbulu di negara itu.
Kegiatan ini akan dimulai dengan memvaksinasi hewan cerpelai dalam beberapa minggu mendatang, setelah menerima lisensi bersyarat dari Otoritas Makanan Finlandia.
"Industri bulu Finlandia akan menjadi operator Uni Eropa (UE) pertama yang memvaksinasi Covid-19 terhadap hewan," kata CEO FIFUR Marja Tiura dalam pernyataannya.
Baca juga: 52 Juta Orang Indonesia Sudah Terima 2 Dosis Vaksin Covid-19, Hampir 25% dari Target Pemerintah
Vaksin yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah FurcoVac, yakni vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti di Universitas Helsinki dan diuji di peternakan bulu di Kannus, Central Ostrobothnia.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (1/10/2021), FurcoVac telah diklasifikasikan sebagai vaksin eksperimental dan diberikan lisensi bersyarat, namun bukan izin perdagangan.
Menurut Direktur Riset FIFUR Jussi Peura, FurcoVac menggunakan bahan baku yang sama dengan yang dibutuhkan untuk memproduksi vaksin yang digunakan pada manusia.
Ini tentunya menimbulkan tantangan dalam proses pembuatannya.
Baca juga: Bupati Cellica Hentikan Sementara PTM di Karawang, Bukan Karena Covid-19 Tapi Akibat Kejadian Ini
"Kami memiliki dosis vaksin yang cukup untuk memvaksinasi semua cerpelai Finlandia sebanyak dua dosis, vaksin booster juga akan dibutuhkan," jelas Peura.
Peura mengatakan bahwa proses menguliti hewan di peternakan bulu Kannus akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan.
Setelah itu, mereka dapat memulai program vaksinasi terhadap hewan peternak yang tersisa.
Sejauh ini, setengah juta dosis vaksin telah disisihkan untuk proses tersebut.
Namun tidak seperti rekan-rekan Nordiknya, Finlandia tidak mencatat kasus infeksi Covid-19 pada hewan berbulu di peternakannya.
Sebaliknya, peternakan di negara-negara UE lainnya, termasuk Denmark, Belanda, dan Spanyol, telah membantai jutaan cerpelai untuk mencegah infeksi Covid-19 menyebar ke manusia dan berkontribusi pada proses mutasi virus tersebut.
Baca juga: 25 Siswa SMP di Kota Tangerang Positif Covid-19 Setelah Ikut PTM di Sekolah
Denmark khususnya, telah memusnahkan 15 juta cerpelai dan baru-baru ini memperpanjang larangan budidaya terhadap hewan itu.
Kebijakan ini tentu saja membuat marah industri yang dulunya merupakan salah satu produsen utama dunia.
Ahli Genetika University College London, Francois Balloux melabeli peternakan cerpelai dengan 'risiko besar yang lebih sulit dikelola' dibandingkan epidemi dan digambarkan sebagai 'reservoir besar inang yang rentan'.
Sebelumnya pada tahun lalu, Rusia mendaftarkan vaksin Covid-19 pertama di dunia untuk hewan.
Vaksin yang disebut Carnivac-Cov itu ditujukan untuk hewan berbulu, kucing dan anjing.
Layanan Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi Rusia pada awal tahun ini mengatakan bahwa hewan mink yang divaksinasi dengan Carnivac-Cov pada awal tahun, diklaim berhasil mentransfer kekebalan pada anak-anaknya.