News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Molnupiravir Diklaim Mampu Obati Covid-19, Satgas: Indonesia Terbuka dengan Semua Jenis Obat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah Indonesia terbuka terhadap jenis obat apapun dalam upaya penanganan virus corona (Covid-19).

Hal itu menanggapi kabar baik ditemukannya obat Covid-19 Molnupiravir yang diproduksi Merck asal Amerika Serikat.

"Pada prinsipnya Indonesia terbuka dengan setiap obat-obatan karena semata-mata tujuannya kita bersama adalah untuk meningkatkan kesembuhan setinggi-tingginya," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10/2021).

Ia mengatakan sebelum dapat digunakan khalayak umum, tahapan uji klinis merupakan kewajiban yang harus dilalui dan diawasi oleh Badan POM RI.

"Terkait dengan uji klinis, tahapan ini adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sebelum obat digunakan layaksecara umum oleh masyarakat. Ke depan pemerintah akan segera menginformasikan terkait perkembangan tersebut," jelas Prof Wiku.

Baca juga: Molnupiravir Kini Diburu Negara di Asia, Termasuk Thailand  

Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, Kementerian kesehatan terus bekerja sama dengan BPOM dan berbagai rumah sakit vertikal untuk melakukan review dan uji klinis semua obat-obatan yang berpotensi dalam penanganan Covid-19.

Baik yang bersifat monoclonal antibodies (protein buatan yang meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen berbahaya) seperti obat-obatan dari produsen Ely lili, Renegeron, maupun celltrion.

Serta juga obat-obatan yang bersifat antivirus seperti Molnupiravir buatan perusahaan Amerika Serikat Merck

"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya," ujar Budi dalam konferensi pers virtual Perpanjangan PPKM, Senin (4/10/2021).

Budi melanjutkan, Indonesia juga merencanakan untuk memulai uji klinis dari sejumlah obat-obat itu.

"Diharapkan di akhir tahun ini kita sudah bisa mengetahui obat-obat mana kira-kira cocok untuk kondisi masyarakat kita," imbuh mantan dirut Bank Mandiri ini.

Sebelumnya, Pil antivirus Molnupiravir diklaim mampu mencegah kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen.

Temuan ini pertama diumumkan pada Jumat (1/10). Obat antiviral ini dikembangkan oleh perusahaan Merck dan Ridgeback, Amerika Serikat.

Dari hasil penelitian interim menunjukkan penurunan sebesar 50 persen angka perawatan di rumah sakit serta juga mencegah kematian akibat Covid-19, pada pasien derajat ringan dan sedang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini