TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Jumat (8/10/2021).
Berdasarkan data di laman Covid19.go.id pukul 17.07 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.384 pasien.
Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.225.871 pasien.
Pada Kamis (7/10/2021), total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.224.487 pasien.
Baca juga: Yudi Latif: Pandemi Covid-19 Tuntut Kepemimpinan Transformatif
Lalu, ada penambahan pasien sembuh pada hari ini sebanyak 3.514 orang.
Total pasien yang sembuh menjadi 4.057.760 di seluruh Indonesia.
Sehari sebelumnya, total pasien yang sembuh sebanyak 4.054.246 orang.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 66 orang.
Total ada 142.560 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Pada Kamis kemarin, total sebanyak 142.494 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Baca juga: Jakarta Nihil Kasus Kematian Covid-19, Ini Tanggapan Wagub Riza
Pandemi yang Terkendali Bukan Alasan Euforia
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus yang terkendali saat ini bukan alasan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lengah.
Hal ini agar terhindar dari lonjakan ketiga akibat aktivitas masyarakat yang berangsur normal.
Menurutnya, Indonesia terus belajar dari pengalaman keberhasilan penanganan beberapa negara yang secara cepat mengatasi lonjakan kedua dan ketiga, seperti India, Jepang, Vietnam, dan Turki.
“Kecepatan dan ketepatan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh sebuah negara mengindikasikan ketahanan sistem kesehatannya."
"Serta kemampuan adaptasi seluruh lapisan masyarakatnya terhadap permasalahan kesehatan,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (7/10/2021), dikutip dari laman Covid19.go.id.
Baca juga: Satgas Catat 57 Kasus Covid-19 di Penyelenggaraan PON Papua
Diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pascaliburan Idul Fitri, yakni dampak mobilisasi masyarakat meningkat, serta kegiatan berkumpul dan mengunjungi keluarga.
Kegiatan seperti ini memberi ruang penyebaran varian delta di tengah masyarakat.
Menghadapi ini, Indonesia bergerak cepat menerapkan kebijakan berlapis.
Meliputi pembatasan pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi hingga tingkat kabupaten/kota.
Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Anies Laporkan Kondisi Covid-19 di Jakarta Sudah Terkendali
Lalu, pembatasan perjalanan dalam dan luar negeri dan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dengan respon cepat penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan.
Selain itu, penyediaan tempat isolasi terpusat di beberapa daerah dengan kasus yang tinggi, pengawasan protokol kesehatan dengan pemberdayaan masyarakat melalui Satgas Posko daerah, penguatan infrastruktur digital kesehatan, serta peningkatan cakupan vaksinasi.
“Aplikasi kebijakan berlapis ini menjadi kunci keunggulan Indonesia dibandingkan dengan negara lain,” ungkap Wiku.
Dari mempelajari pengalaman beberapa negara, kata dia, penurunan kasus saat ini harus dijaga dan dipertahankan dengan baik.
Baca juga: Malaysia Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk Booster
Indonesia dapat memetik pelajaran yang dilakukan negara lain dalam mengatasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Protokol kesehatan harus lebih disiplin dan ketat oleh masyarakat dalam beraktivitas.
Kemudian, setiap aktivitas masyarakat harus diawasi ketat pada pelaksanaan protokol kesehatan.
Terutama yang berpotensi meningkatkan penularan seperti kegiatan keagamaan, wisata, kegiatan sosial, dan ekonomi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)