News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Epidemiolog Ingatkan Penularan Covid-19 Saat PON XX Papua Lebih Berisiko Dibanding Konser

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli epidemiologi Masdalina Pane

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengingatkan risiko penularan Covid-19 dalam ajang multievent seperti PON XX Papua. 

Menurut Masdalina, event yang berlangsung cukup lama seperti PON rentan terhadap transmisi Covid-19. 

"Yang perlu Kita waspadai itu adalah event yang dalam waktu lama. Contohnya Olimpiade Tokyo, Piala Eropa ya dan saat ini itu adalah PON XX. Itu yang harus diwaspadai. Kenapa karena pertukaran atau transmisi antar mereka itu berlangsung cukup lama," ucap Masdalina dalam webinar MNC Trijaya, Selasa (12/10/2021). 

Masdalina mengungkapkan hingga saat ini telah terjadi penularan terhadap 83 orang pada ajang PON XX. 

Potensi penularan Covid-19 yang harus diwaspadai, kata Masdalina, dapat terjadi saat para peserta PON XX pulang. 

Suasana jelang partai final Voli Indoor (wartakota)

"Bukan masalah terkonfirmasi positifnya. Mereka atlet badannya kuat, sehat, tanpa gejala, dan gejala ringan, tapi sepulangnya dari PON ini yang jadi permasalahan," tutur Masdalina. 

Dirinya mengungkapkan peningkatan penularan Covid-19 terjadi pada Olimpiade Tokyo. Terjadi peningkatan kasus di Jepang, enam kali lipat setelah satu bulan Olimpiade selesai. 

Baca juga: Tujuh Atlet yang Positif Covid-19 di PON XX Papua Pulang ke Daerah Asal Sebelum Masa Isolasi Selesai

Hal serupa terjadi pasca Piala Eropa.  Rata-rata 4 sampai 6 minggu setelah event itu terjadi peningkatan kasus di Eropa. 

Sementara event yang mengumpulkan massa banyak, namun sebentar tidak terlalu berdampak pada penularan Covid-19. 

"Sebenarnya pelaksanaan event-event yang mengumpulkan massa cukup banyak itu, cukup banyak sudah dilakukan di banyak negara. Metika kasus memang sudah terkendali itu ndak apa-apa dilakukan, dengan berbagai protokol yang sudah ada," ungkap Masdalina. 

"Kalau konser kan kan hanya satu hari, dua jam. Dan biasanya belum melibatkan internasional masuk ke dalam," tambah Masdalina. 

Dirinya menyontohkan konser band di Auckland, Selandia Baru yang dihadiri 50.000 orang.

Lalu festival musik di Wuhan dihadiri 11.000 orang. Kemudian konser musik di Barcelona yang juga dihadiri puluhan ribu orang. 

Bahkan, kata Masdalina, Konser Lollapaloza yang digelar di Amerika Serikat pada Agustus 2021 dihadir ratusan ribu orang.

"Jadi ini harus diperhatikan kapan kita kemudian bisa melakukan konser dan atau festival dengan protokol kesehatan yang baik," pungkas Masdalina. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini