News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

FDA Sebut Vaksin Covid-19 Moderna Tidak Memenuhi Syarat untuk Dijadikan Booster: 2 Dosis Sudah Kuat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas medis memegang botol vaksin Moderna Covid-19 di Quimper, Prancis barat. (23 Juli 2021).

Sejak vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer pertama kali diautorisasi di Amerika Serikat, keduanya menunjukkan efektivitas yang serupa.

Namun hal itu sepertinya tidak sepenuhnya benar, New York Times via The Straits Times melaporkan.

Dalam sejumlah penelitian yang diterbitkan pertengahan September lalu, vaksin Moderna tampaknya lebih protektif daripada vaksin Pfizer-BioNTech beberapa bulan setelah vaksinasi.

Studi yang diterbitkan pada Rabu (22/9/2021) di The New England Journal of Medicine, mengevaluasi efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit simtomatik.

Observasi dilakukan di sekitar 5.000 petugas kesehatan di 25 negara bagian.

Studi tersebut menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas 88,8 persen, sedangkan Moderna 96,3 persen.

Baca juga: BioNTech-Pfizer Sebut Vaksinnya Aman Digunakan untuk Anak-anak

Baca juga: Perbandingan Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, Moderna, dan Pfizer-BioNTech

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 31 Mei 2021, seorang perawat menyiapkan jarum suntik vaksin Pfizer-BioNtech Covid-19 di pusat vaksinasi, di Garlan, Prancis barat. (Fred TANNEAU / AFP)

Selain itu, penelitian yang diterbitkan pada hari Jumat (17/9/2021) oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa efikasi vaksin Pfizer-BioNTech terhadap rawat inap turun dari 91 persen menjadi 77 persen, empat bulan setelah suntikan kedua.

Vaksin Moderna tidak menunjukkan penurunan selama periode yang sama.

Jika kesenjangan efikasi terus melebar, hal itu dapat berimplikasi pada perdebatan tentang suntikan booster.

Badan-badan federal minggu ini sedang mengevaluasi perlunya suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech untuk kelompok berisiko tinggi, termasuk lansia.

Para ilmuwan awalnya tidak menghiraukan perbedaan antara vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech ini.

Tetapi perlahan-lahan mereka yakin bahwa perbedaan itu "kecil tetapi nyata."

"Asumsi dasar kami adalah bahwa vaksin mRNA berfungsi sama, tetapi kemudian kita mulai melihat perbedaan," kata Dr Natalie Dean, ahli biostatistik di Emory University di Atlanta.

"Ini bukan perbedaan besar, tapi setidaknya konsisten."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini