News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Peneliti Sebut Masyarakat Masih Sedikit Dapatkan Akses Informasi Terkait Covid-19

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kebersihan Bus (PKB) saat melakukan pengasapan anti bakteri kesalah satu bus usai digunakan untuk mengangkut pasien Covid 19 di Pool Bus Sekolah DKI Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (5/1/2021). Unit Pelayanan Angkutan Sekolah (UPAS) melakukan dua tahap sterilisasi yaitu penyemprotan cairan disinfektan dan pengasapan bakteri. UPAS mengerahkan 16 Armada bus sekolah dari 176 bus sekolah untuk mengantar dan menjemput pasien positif Covid menuju rumah sakit rujukan di Jakarta. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penelitian Riset Jhons Hopkins University menyebutkan jika masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki sumber informasi yang dipercaya.

Misalnya dari para pakar hingga Organsiasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

Namun, penelitian tersebut menilai jika dari sumber informasi tersebut, paparan yang disampaikan terbilang rendah.

Selain itu, masyarakat kini juga sudah mulai menaruh kepercayaan pada pemerintah. 

"Petugas kesehatan dipercaya tetapi masih belum banyak akses atau eksposur (paparan) yang menyampaikan kesan dari mereka sebagai sumber informasi," papar perwakilan Communication Science dan Research Jhons Hopkins Yunita Wahyu Nigrum dalam seminar virtual, Rabu (13/10/2021).

Yunita pun mengatakan kurangnya penyampaian yang mendalam terkait informasi Covid-19 bagi jurnalis dan politisi. 

Padahal menurut Yanti, eksposure ini berimplikasi, bagaimana masyarakat dapat menerima pesan yang disampaikan.

Baca juga: Prioritas yang Kasusnya Tinggi, Epidemiologi UI: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Memang Tidak Merata

Selain itu, dalam penelitian tersebut ternyata ada beberapa isu yang ingin diketahui orang terkait derngan masa pandemi. 

Pertama adalah dampak ekonomi. Masalah ekonomi nampaknya menjadi informasi yang sangat dianggap penting oleh responden. Misalnya seperti dampak ekonomi dan masalah ekonomi.

Selain itu hal yang ingin diketahui selain ekonomi adalah mental health.

Dan yang terakhir informasi yang ingin diketahui selain itu adalah terkait varian Covid-19.

Namun sejauh ini, menurut penelitian ini informasi yang disajikan masih sebatas pandemi.

"Sehingga pesan pada komunikasi yang perlu disampaikan juga memfokuskan pada area yang terkait dalam upaya penanganan pandemi. Tidak hanya aspek Covid-19 tetapi juga pada hal lain. Khususnya pada ekonomi dan juga mental health," pungkas Yanti. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini