TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah pastikan fasilitas kesehatan seperti ruang perawatan dan ruangan isolasi terpusat sudah disiapkan guna mengantisipasi ancaman pandemi Covid-19 gelombang ketiga.
"Kita tetap antisipasi kok gelombang ketiga. Kalau dibandingkan Juli kita antisipasinya jauh lebih banyak," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).
Siti Nadia juga melaporkan stok obat-obatan saat ini aman.
"Kita tentunya berharap tidak terjadi peningkatan kasus seperti di bulan Juli. Jadi kita berusaha tetap menekan kasus tersebut, walaupun kalau ada peningkatan, pasti akan kita upayakan dan mengendalikan," katanya
Dia mengatakan, tidak ada penambahan oksigen saat gelombang kedua Juli lalu.
"Kalau obat kan pasti kita sekarang stoknya cukup. Tapi kemudian obat juga sudah ganti kan, favipiravir, bukan lagi oseltamivir. Telemedicine juga sudah ada mekanismenya, telemedicine yang dengan IDI dengan asosiasi telemedicine, jadi sudah ada sistemnya," imbuhnya.
Baca juga: Penegakan Prokes Harus Jadi Budaya Hidup Berdampingan Dengan COVID-19
Selain itu, kata dia, angka pelacakan kontak (tracing) dan pemeriksaan (testing) juga lumayan tinggi.
"Artinya tidak terjadi penurunan dibandingkan di awal terjadinya peningkatan kasus Juli lalu," ungkapnya.
Siti juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia mampu menurunkan 56 persen kasus Covid-19 pada Juli 2021 dalam waktu dua minggu dengan PPKM Darurat.
"Artinya, dukungan dari semua pihak itu juga menjadi penting yang kemudian kita bisa betul-betul menurunkan angka tersebut. Yang penting mewaspadai," ungkapnya.
Dia mengungkapkan umumnya sebagian besar negara tetangga yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 karena varian Delta.
Baca juga: Pemerintah Minta Daerah Siapkan Langkah Antisipasi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Akhir Tahun
"Kita lihat varian Delta ini kan terus bermutasi. Nah ini yang memang harus diwaspadai, artinya tetap varian Delta yang harus jadi kewaspadaan kita," tuturnya.
Di Indonesia juga, kata dia, 50 persen varian Covid-19 yang dilaporkan adalah varian Delta.
"Makanya menjadi penting bagaimana memastikan baik varian Delta maupun varian yang mungkin masuk ya dari luar itu harus tetap kita perkuat pintu masuk kita," pungkasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa belum lama ini Indonesia melewati gelombang kedua.
"Semua infrastruktur pelayanan kesehatan dan medik diperkuat untuk menghadapi lonjakan kasus tersebut. Maka tentunya fasilitas tersebut juga akan standby untuk menghadapi potensi lonjakan kasus ke depan," kata Wiku Adisasmito.(Willy Widianto)