News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Ketua Satgas IDI Minta Pemerintah Hati-hati Turunkan Level PPKM

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Ketua Satgas IDI Minta Pemerintah Hati-hati Turunkan Level PPKM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban meminta agar pemerintah tidak terburu-buru menurunkan level PPKM, sebagai upaya pencegahan terjadinya gelombang ketiga covid-19.

"Tentu kebijakan juga harus konsisten. Jangan cepet-cepet mencabut peraturan perundangan. PPKM-nya jangan cepat turun-turun harus hati-hati," ujarnya seperti dikutip dari video yang diterima, Senin (18/10/2021).
Ia mengatakan, meski kasus Covid-19 di Indonesia berangsur-angsur turun namun pergerakan masyarakat akhir-akhir ini cukup padat.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Diprediksi Terjadi pada Desember, Ini Antisipasi yang Dilakukan Pemerintah

Baca juga: Satgas Covid-19 Tetap Awasi Prokes Meski Tidak Ada Lagi Penyekatan di Titik Masuk Kota Bogor

Seperti dimulainya pembelajaran tatap muka, pembukaan sejumlah daerah pariwisata, maupun gelaran event nasional maupun internasional.

"Perilaku masyarakat apakah mau terus pakai protokol kesehatan yang baik (bisa cegah gelombang ketiga)," kata dia.

Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko mengecek langsung kesiapan aparat keamanan dalam mengamankan pelaksanaan PON XX Cluster Timika, dalam kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Mimika, Selasa (5/10/2021), Masyarakat Merauke diharapkan tetap mematuhi Prokes seperti saat menyaksikan lomba balap motor yang berlangsung di Sirkuit Fregeb Waninggap Sai Gautak, Distrik Kebun Coklat, Kab. Merauke. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) *** Local Caption *** (PUSPEN TNI/Puspen TNI)

Semakin sering terjadi pergerakan masyarakat maka juga membuka peluang hadirnya varian atau mutasi baru virus corona.

"Perilaku virusnya. Virusnya kan sekarang cepet, hampir selalu mutasi terus dan muncul 1-2 mutasi yang mungkin berbahaya di kemudian hari," ujarnya.

Ia memaparkan, sebagian ahli menyampaikan akhir tahun ini terjadi gelombang ketiga. Beberapa ahli lain menyebut awal Januari.

"Kalau saya sendiri sambil harap-harap cemas itu mungkin masih bulan Februari atau Maret. Tentu yang itu kita harapkan dan doa nya yang paling baik adalah tentu tidak timbul gelombang ketiga namun sudah waktunya endemi," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini