TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Minggu (24/10/2021).
Berdasarkan data dari laman Covid19.go.id pukul 16.45 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 623 pasien.
Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.240.019 pasien.
Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 1.037 orang.
Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 4.082.454 di seluruh Indonesia.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 29 orang.
Total ada 143.205 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Baca juga: Inggris dan Rusia Alami Lonjakan Ketiga Covid-19, Menkominfo Ajak Masyarakat Disiplin Prokes
Baca juga: Sektor Pariwisata Siap Dibangkitkan, Tapi Waspadai Ancaman Covid-19 Gelombang 3
Data Kasus Corona Kemarin
Berdasarkan data pada Sabtu (23/10/2021), pasien positif bertambah 802 orang.
Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.239.396 pasien.
Selanjutnya, total pasien yang sembuh yakni 4.081.417 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 1.066 orang.
Sementara itu, total sebanyak 143.176 orang meninggal dunia, dengan penambahan 23 orang.
Baca juga: Pakar Ingatkan Risiko Tertular Covid-19 di Pesawat saat Makan dan Berbicara
Baca juga: Satgas Covid-19: Dibandingkan Negara Lain, Pola Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Berbeda
Pembukaan Bertahap Tetap Waspadai Lonjakan Ketiga Covid-19
Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini berada pada tingkat penularan yang rendah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menegaskan hal ini berdasarkan data kasus yang terus menunjukkan penurunan selama 13 minggu berturut-turut pascalonjakan kedua pada Juli 2021.
Namun, pembukaan bertahap yang dilakukan pemerintah tetap harus mewaspadai perkembangan pandemi tingkat dunia.
Di mana negara-negara di dunia sedang mengalami lonjakan ketiga.
Terlebih lagi, Indonesia saat ini berupaya melakukan pemulihan ekonomi nasional.
"Jika dibandingkan dengan negara lain, pola kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia cenderung berbeda."
"Puncak pertama di Indonesia terjadi bersamaan dengan puncak pertama di dunia dan beberapa negara lainnya," ujarnya di Graha BNPB, Kamis (21/10/2021), dikutip dari laman Covid19.go.id.
"Adanya lonjakan kasus ketiga ini menjadi perhatian bagi Indonesia."
"Terutama dalam hal pembukaan aktivitas masyarakat," lanjut Wiku.
Baca juga: Erick Thohir: Pandemi Covid-19 Bikin yang Kaya Makin Kaya, yang Miskin Makin Miskin
Baca juga: Pastikan Pengunjung Patuhi Prokes, Kebun Binatang Ragunan Siapkan Satgas Covid-19
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah menurunkan kasus COVID-19 dari lonjakan.
Pemerintah terus meningkatkan cakupan vaksinasi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain mempertimbangkan data kasus dan BOR, pengamatan juga dilakukan terhadap angka reproduksi efektif atau Rt.
Angka ini menunjukkan rata-rata potensi penularan dari satu orang positif dalam satu periode waktu pada saat lonjakan kasus kedua.
Baca juga: Peparnas XVI Diadakan di Tengah Pandemi Covid, David Jacobs: Kita Harus Taat Prokes dan Jaga Kondisi
Baca juga: IJTI: Kepercayaan Publik Terhadap Media Konvensional Meningkat Pasca Covid-19
Angka Rt nasional adalah 1,41, sedangkan saat ini angkanya hanya sebesar 0,70.
"Angka Rt kurang dari 1 ini menunjukkan potensi penularan yang rendah pada masyarakat," ungkap Wiku.
Ia mengatakan, kebijakan pembukaan bertahap perlu dilakukan hati-hati, agar kasus tidak kembali meningkat.
"Dengan penularan yang rendah ini diharapkan pembukaan bertahap dapat dilakukan dengan penuh kewaspadaan, sembari tetap mempersiapkan langkah-langkah pengendalian apabila terlihat adanya tren kenaikan kasus," pungkas Wiku.
(Tribunnews.com/Nuryanti)