TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (24/10/2021).
Hari ini, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 623 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.240.019 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id, Minggu (24/10/2021) pukul 16.51 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 1.037 sembuh.
Baca juga: Inggris dan Rusia Alami Lonjakan Ketiga Covid-19, Menkominfo Ajak Masyarakat Disiplin Prokes
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.082.454 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 29 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 143.205 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Sektor Pariwisata Siap Dibangkitkan, Tapi Waspadai Ancaman Covid-19 Gelombang 3
Pola Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Berbeda
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan pola kenaikan Covid-19 di Indonesia.
Wiku menilai pola kenaikan Covid-19 di Indonesia cenderung berbeda bila dibandingkan dengan pola-pola negara lain di dunia.
Yakni ketika dunia sedang mengalami kelonjakan kasus Covid-19 kedua, di Indonesia malah berada pada titik kasus terendah.
Sementara pada saat Indonesia sedang mengalami lonjakan kedua, dunia malah sudah mulai menurun.
Baca juga: Erick Thohir: Pandemi Covid-19 Bikin yang Kaya Makin Kaya, yang Miskin Makin Miskin
Begitu pula pada saat terjadi penurunan kasus di Indonesia, dunia malah sedang mengalami lonjakan ketiga.
Hal tersebut disampaikan oleh Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/10//2021).
"Jika dibandingkan dengan negara lain, pola kenaikan Covid-19 di Indonesia cenderung berbeda."
"Puncak pertama di Indonesia terjadi bersamaan dengan puncak pertama di dunia dan beberapa negara lainnya yaitu pada Desember 2020 dan Januari 2021," jelas Wiku.
Lonjakan ini terjadi karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Pastikan Pengunjung Patuhi Prokes, Kebun Binatang Ragunan Siapkan Satgas Covid-19
"Namun, ketika dunia didominasi lonjakan dari India pada 29 April 2021, Indonesia justru berada pada titik kasus yang sangat rendah."
"Sebaliknya di bulan Juli saat negara lain sedang turun kasusnya, Indonesia justru mengalami lonjakan kedua."
"Memasuki bulan Agustus lonjakan di Indonesia sudah mulai turun dari lonjakan kasus kedua, namun dunia mulai memasuki lonjakan kasus ketiga," lanjut Wiku.
Lonjakan dunia ini bebarengan dengan beberapa negara yang juga naik, termasuk negara tetangga seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Untuk itu, Wiku mengingatkan kepada seluruh mayarakat Indonesia agar terus mawas diri dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Peparnas XVI Diadakan di Tengah Pandemi Covid, David Jacobs: Kita Harus Taat Prokes dan Jaga Kondisi
"Adanya lonjakan ketiga ini menjadi perhatian bagi Indonesia untuk berhati-hati dalam menyikapi penurunan kasus yang terjadi terutama dalam hal pembukaan aktivitas masyarakat," kata Wiku.
Antisipasi ini didukung dengan pemerintah yang terus berupaya dalam rangka menurunkan kasus Covid-19.
Seperti halnya pengawasan terhadap protokol kesehatan ketat, pembatasan mobilitas, peningkatan testing, dan penyediaan fasilitas isolasi terpusat.
Serta penambahan tempat tidur dan alat di rumah sakit khusus pasien Covid-19.
Pemerintah juga terus mengupayakan adanya peningkatan terhadap vaksinasi di seluruh pelosok Indonesia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Galuh Widya Wardani)