Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia terus mempelajari ledakan kasus Covid-19 di Inggris akibat varian AY.4.2.
Meski belum terdeteksi di tanah, Air Nadia menegaskan Indonesia mewaspadai kehadiran turunan varian Delta ini.
Padahal cakupan vaksinasi di Inggris telah mencapai 67 persen untuk dosis lengkap.
Sehingga vaksinasi saja belum cukup untuk menekan laju penularan virus ini.
"Peredaran varian ataupun virus Inggris tetap kita juga harus waspadai," ujar Nadia dalam kegiatan konferensi pers virtul BPJS Kesehatan, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Bukan Hanya Jadi Ujian, Tetapi Beri Pelajaran Berharga
Ia menuturkan selain meningkatkan kewaspadaan varian baru yang muncul dari kasus di luar negeri, pemerintah juga menghadapi varian Delta yang kini 96 persen mendominasi kasus Covid-19 di dalam negeri.
Tercatat di Indonesia sebanyak 4.358 Covid-19 Varian Delta dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing.
"Artinya harus kita waspadai musuh di dalam negeri atau musuh domestik kita ini masih cukup besar," kata dia.
Varian Delta disebut Nadia, sampai saat ini memiliki 23 varian turunan.