Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Bogor hingga Tangerang diperbolehkan beroperasi sampai pukul 22.00 WIB dan kapasitas pengunjung boleh 100 persen.
Hal tersebut seiring diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) level 1 di wilayah tersebut.
Terkait hal tersebut, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan mal dan pusat perbelanjaan jangan beroperasi hingga malam hari dan kapasitas pengunjung hingga 100 persen.
Baca juga: Pengamat Nilai Aturan PCR/Antigen untuk Perjalanan Sebuah Kemunduran
"Walau PPKM sudah menunjukkan perannya dimana di DKI dan sekitarnya sudah level 1, namun jika bicara merespons itu karena indikator level 1 buka 100 persen, otomatis pengunjung boleh 100 persen ya jangan seperti itu," kata Dicky saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (3/11/2021).
Kata Dicky, apabila melihat realita di lapangan harus juga dilihat kesiapan mal dan pusat perbelanjaan serta masyarakatnya dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Baca juga: Jokowi: Jutaan Masyarakat Indonesia Menggantungkan Hidup pada Hutan
Misalnya kesiapan soal sirkulasi udara di dalam mal dan pusat perbelanjaan, luas area mal dan kapasitas pengunjungnya lalu soal aplikasi PeduliLindungi termasuk pengelolaan masing-masing gerai.
"Mal kan berbeda-beda, ada yang bagus ada yang enggak, ada yang pas banget kapasitasnya, ada yang outdoor. Ini yang harus betul-betul dipastikan , ini layak enggak beroperasi 100 persen. Kapasitasnya misalnya kalau ada 1000 orang berarti luasnya 4.000 meter persegi. Ventilasi, sirkulasi udara bagus enggak," kata Dicky.
Baca juga: KSP Sebut Aturan 250 Km Wajib PCR/Antigen Ingin Pastikan Covid-19 Tetap Terkendali
Apalagi lanjut Dicky, saat ini potensi munculnya gelombang ketiga covid-19 masih mengintai Indonesia.
Ia pun mencontohkan Norwegia yang berpindah tahapan level, dari level 2 ke level 1 membutuhkan waktu yang lama, lebih dari 6 bulan.
"Dan kalau bicara soal level itu sangat bertahap untuk pastikan kesiapan," kata Dicky.(Willy Widianto)