TRIBUNNEWS.COM - Berikut update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Rabu (3/11/2021).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 801 penambahan dari sebelumnya 4.245.373 kasus.
Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Rabu sore.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.246.174 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 814 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Pusat Perbelanjaan Tolak Masuk Ribuan Orang Positif Covid-19
Baca juga: Syarat Naik KRL Berubah, STRP Tidak Berlaku Lagi, Cukup Tunjukkan Kartu Vaksinasi Covid-19
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.091.101 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.090.287 jiwa.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 24 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 143.481 orang, dari yang sebelumnya sebanyak 143.457 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.
Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Baca juga: Studi: Antibodi yang Dihasilkan Vaksin Moderna Lebih Tinggi dari Pfizer
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
Indonesia Masuk Level 1 Dunia
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengabarkan saat ini pengendalian Covid-19 di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
Bahkan perkembangan baik ini, kata Wiku, diakui oleh dunia.
Pencapaian ini dipertegas dengan penempatan Indonesia sebagai negara dengan level 1 oleh Centers for Disease Control (CDC).
Informasi tersebut disampaikan oleh Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/11/2021).
Menurut Wiku, pencapaian ini ditandai dengan penurunan kasus yang telah terjadi selama kurang lebih 3 bulan.
Tidak hanya itu, penularan di Indonesia dikatakan rendah dengan rata-rata penambahan kasus harian di angka 700 kasus dan kasus aktif yang hanya sebesar 0,29 persen.
Baca juga: Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19, Menkes Ingatkan Nakes Pentingnya Testing Epidemiologis
Bahkan, angka kesembuhan pun sudah mencapai 96,33 persen.
Padahal, kata Wiku, saat ini aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah mulai kembali berjalan.
Indonesia juga telah berhasil melaksanakan kegiatan berskala nasional dan saat ini sedang mempersiapkan kegiatan berskala internasional.
"Hal inilah yang membuat perkembangan baik ini diakui dunia bahkan Centers for Disease Control saat ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan level 1," terang Wiku.
Untuk itu, Wiku mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang telah turut berkontribusi dalam pencapaian ini.
"Ini diraih melalui upaya berlapis yang terus-menerus dan kontribusi semua pihak."
"Termasuk pembatasan mobilitas dan juga peningkatan cakupan vaksinasi dan protokol kesehatan pada kegiatan masyarakat," kata Wiku.
Baca juga: Pengusaha Otobus Harap Pemerintah Hadirkan Fasilitas Tes Covid-19 di Terminal
Upaya Indonesia Kendalikan Covid-19
Perlu diketahui, paska lonjakan kasus kedua, Indonesia melakukan upaya berlapis dan menyeluruh untuk menekan kasus.
"(Yakni di antaranya karena) pertama, tingginya kasus positif pada lonjakan kedua menyebabkan meningkatnya jumlah penyintas Covid-19 yang kekebalan alami tubuhnya meningkat."
"Kedua, meningkatnya usaha dan cakupan program vaksinasi yang cukup signifikan dalam waktu cepat, sehingga berkontribusi membentuk kekebalan tubuh masyarakat"
"Yang ketiga, upaya pembatasan aktifitas masyarakat yang disesuaikan dengan kondisi daerah hingga tingkat kabupaten kota dan terus dievaluasi setiap dua minggu, ini efektif untuk menekan penularan."
Baca juga: Indonesia Kembali Terima 4 Juta Lebih Vaksin Covid-19
"Yang keempat upaya pembatasan mobilitas yang tidak hanya dilakukan antar wilayah Indonesia namun juga dari luar negeri," jelas Wiku.
Pembatasan mobilitas ini semakin meminimalisir potensi penularan kasus informasi.
"Dan yang kelima adalah pembukaan sektor ekonomi dengan penuh kehati-hatian serta dibarengi dengan upaya disiplin protokol kesehatan 3M yang diawasi pada setiap sektornya," imbuh Wiku.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)