Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kepala Serikat Buruh Medis Prancis Jacques Battistoni mengatakan dirinya berharap pidato nasional Presiden Prancis Emmanuel Macron selanjutnya akan memberikan 'dorongan untuk peningkatan vaksinasi'.
Macron diperkirakan akan menyampaikan pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 9 November besok, untuk memberikan informasi kepada publik tentang situasi kesehatan Prancis di tengah lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19).
"Saya menunggu untuk diingatkan bahwa kita mungkin berada di awal gelombang baru yang tidak terlalu intens, tidak terlalu kuat, namun kita masih dapat melihat bahwa selama beberapa minggu ini, kasus telah meningkat," kata Battistoni.
Baca juga: Macron Menyebutnya Berbohong Sola Kapal Selam, PM Australia Menyangkal dan Bilang Sudah Menjelaskan
Baca juga: Biden dan Macron akan Bertemu Bulan Depan untuk Memperbaiki Hubungan AS dengan Prancis
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat ditanya tentang apa yang menurutnya akan dikatakan Macron pada Selasa besok.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (8/11/2021), ia menambahkan bahwa dirinya berharap Macron akan berbicara positif dan mendorong warganya untuk menerima dosis vaksin Covid-19 pertama mereka atau suntikan dosis penguat (booster).
Battistoni mencatat satu-satunya pengumuman pidato presiden yang akan disampaikan besok adalah terkait upaya meningkatkan jumlah janji dokter yang memberikan 'efek psikologis yang kuat' pada orang-orang.
Perilaku yang sama pun dapat diamati di sana saat Macron menyampaikan pidato tentang situasi Covid-19 di negara itu, menjelang peringatan hari kemerdekaan Prancis pada 14 Juli lalu.
Sebelumnya, Majelis rendah parlemen Prancis, pada Jumat lalu mendukung Rancangan Undang-undang (RUU) yang memungkinkan validitas izin sanitasi Covid-19 hingga 31 Juli 2022.
Rancangan itu disahkan dengan suara 118-89 dan akan diteruskan ke Macron untuk disetujui.
Pada Rabu lalu, pemerintah Prancis mengumumkan bahwa penggunaan masker akan diwajibkan mulai 8 November ini untuk semua anak sekolah di daerah yang memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi.
Perlu diketahui, pada awal bulan ini, negara itu melaporkan lebih dari 10.000 kasus baru Covid-19 baru, jumlah infeksinya pun mencapai angka tertinggi dalam dua bulan.