Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia sedang mengembangkan obat yang mengandung antibodi untuk mengobati pasien virus corona (Covid-19).
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (10/11/2021), pernyataan ini disampaikan Direktur Pusat lembaga penelitian tersebut, Alexander Gintsburg.
"Saat ini kami sedang mengembangkan antibodi yang bisa diberikan kepada pasien virus corona dalam bentuk obat.
Kami akan memulai uji klinis pada Januari tahun depan, dan saya berharap kami akan menyelesaikan uji klinis ini dalam 3 hingga 4 bulan ke depan," kata Gintsburg.
Sementara itu, terkait masalah penggunaan vaksin hidung untuk Covid-19 dibandingkan vaksinasi biasa, ia menyampaikan temuan itu akan diputuskan selama uji klinis, dan saat ini belum ada jawaban pasti.
"Pertanyaannya bagus, benar, tidak ada jawaban tegas untuk ini. Selama uji klinis yang telah kami izinkan, salah satu pertanyaan yang akan ditanyakan adalah seperti apa yang anda tanyakan kepada saya," jelas Gintsburg.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat ditanya mengenai apakah vaksin hidung dapat menggantikan vaksin suntik atau akan digunakan selama vaksinasi ulang atau tambahan untuk penguat (booster).
Sebelumnya, Pusat Penelitian Gamaleya ini telah mengembangkan vaksin yang diklaim menjadi yang pertama di dunia untuk pencegahan Covid-19, Sputnik V.