TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Selasa (16/11/2021).
Hari ini, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 347 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.251.423 kasus.
Data tersebut berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id, pada Selasa pukul 17.57 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 515 sembuh.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Khawatir Kasus Covid-19 kembali Meningkat saat Libur Natal dan Tahun Baru
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.099.399 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 15 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 143.685 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Kemendikbudristek: Serangan Umum 1 Maret jadi Inspirasi Perjuangan Hadapi Pandemi Covid-19
Vaksinasi Covid-19 Berbasis Risiko, Lansia Kemudian Anak-anak
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan pemberian vaksinasi Covid-19 di Indonesia termasuk anak-anak dilakukan berbasis risiko.
Adapun kelompok paling berisiko adalah tenaga kesehatan, kemudian lansia, disusul orang dewasa kelompok umur 40-50 tahun, anak muda, lalu remaja.
Bahkan untuk fatality rate pada kelompok lansia secara global mencapai 12 persen.
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Luhut: Pemerintah akan Perketat Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
"Imunisasi itu diberikan berbasis risiko itu sebabnya kenapa nakes duluan karena laling sering ketemu dengan pasien kenapa kemudian orang tua duluan karena orang tua secara global itu kata fatalitynya paling tinggi 12 persen," ujar Budi dalam keterangan pers virtual, Senin (15/11/2021).
Menurut Budi, anak-anak memiliki fatality rate yang lebih rendah jika terpapar Covid-19 bila dibandingkan lansia maupun orang dewasa lain.
Untuk itulah, pelaksanaan vaksinasi pada kelompok usia 6-11 tahun diselenggarakan setelah cakupan pada lansia dan orang dewasa minimal 70 persen.
"Anak-anak yang mungkin fatality ratenya sekitar 0,05 dibawah 0,5 persen, di bawah 1 persen. Jadi memang karena orang tua itu risiko fatalnya masih puluhan kali di atas anak-anak, kita memperioritaskan vaksinasi ke lansia dulu, yang sekarang masih baru mencapai sekitar 40 persen (cakupan vaksinasinya)," jelasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)