Atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dalam memberikan maupun menerima vaksin Covid-19.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Menkes Budi lantaran adanya laporan yang muncul dari wilayah Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta akhir-akhir ini.
"Bapak Presiden juga menekankan bahwa tolong hati-hati dengan vaksin kedaluwarsa."
"Jadi beberapa provinsi yang laporannya sampai ke Beliau seperti Nusa Tenggara Timur atau juga dari Jawa Tengah itu memang perlu (termasuk) Yogyakarta."
"Perlu diperhatikan agar vaksinasinya jangan sampai kedaluwarsa," kata Menkes Budi.
Baca juga: CARA Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19 via PeduliLindungi, Bagaimana Jika Sertifikat Belum Muncul?
Jika memang ditemui vaksin yang mendekati batas tanggal pemakaiannya, maka diharapkan vaksinasi dapat sesegera mungkin didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
"Kalau misalnya sudah dekat-dekat (tanggal) kedaluwarsa, mungkin kita bisa mengalihkan ke provinsi-provinsi lain yang masih membutuhkan atau kita bisa alihkan ke TNI dan Polri," jelas Menkes Budi.
Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyampaikan bahwa stok vaksin yang tersedia, saat ini aman.
Sampai sekarang, stok vaksin yang ada yakni sebanyak 270 dosis.
"Sebanyak 267 sudah didistribusikan ke kabupaten kota dan provinsi dan yang sudah dipakai ada 206 juta."
"Jadi masih ada stok sekitar 60 juta di kabupaten kota dan provinsi," jelas Menkes Budi.
Kendati sudah cukup banyak masyarakat yang mendapatkan vaksinasi, masyarakat diminta tetap waspada, terutama untuk menghadapi Nataru.
Termasuk dalam proses pembelajaran tatap muka di sekolah.
Baca juga: Airlangga Hartarto Ungkap Tingkat Kasus Covid-19 di Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara Lain
"Jokowi juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pendidikan tatap muka itu juga dilakukan surveilans yang ketat, agar kalau ada indikasi kita bisa melakukan tindakan dan tidak menyebar," kata Menkes.