Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menurunkan batas tarif tertinggi tes reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR).
Harga test PCR diturunkan menjadi Rp 275 ribu untuk pulau Jawa dan Bali dan Rp 300.000 untuk luar pulau Jawa-Bali.
Menanggapi hal tersebut, Head of Partnership SehatQ Arie Senta menilai kebijakan tersebut berdasarkan pertimbangan matang.
"Kami percaya pemerintah telah mempertimbangkan berbagai hal sebelum memutuskan untuk melakukan penurunan harga. Karena itu kami menyambut baik rencana pemerintah untuk menurunkan harga test PCR demi mendukung percepatan penanggulangan pandemi Covid-19," ucap Arie melalui keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
"Terutama dalam hal memperbanyak jumlah test PCR untuk memperkuat mekanisme tracing and testing sesuai prosedur yang dikeluarkan oleh WHO," tambah Arie.
Baca juga: Vaksin Covid: Cara Jepang mengubah keraguan terhadap vaksinasi menjadi keberhasilan
Arie mengatakan pihaknya akan menyesuaikan harga layanan PCR dengan mempertimbangkan margin keuntungan yang sewajarnya.
“Dengan adanya penetapan harga baru oleh pemerintah, SehatQ juga akan menyesuaikan harga dengan memperhitungkan margin yang wajar,” ungkap Arie.
Penurunan harga test PCR oleh pemerintah ini, menurutnya, akan berdampak pada penurunan harga test antigen.
Saat ini, harga layanan swab test antigen di SehatQ berkisar Rp 60.000 hingga Rp99.000.
Tentu saja, SehatQ akan melakukan penyesuaian harga sesuai dengan anjuran pemerintah.
Baca juga: Satgas Covid-19: Kebijakan PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia Demi Selamatkan Nyawa
Arie menjamin bahwa SehatQ tidak akan mengambil keuntungan di dalam situasi pandemi terutama soal penetapan harga test PCR dan tes antigen tersebut karena SehatQ lebih mengedepankan sisi sosial dan kemanusiaan.
“Kami sadar bahwa kami adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang sedang sama-sama berjuang untuk keluar dari tekanan pandemi ini. Untuk itu kami akan selalu mendukung kebijakan pemerintah,” katanya.
Di sisi lain, angka penyebaran Covid-19 secara umum telah berkurang dibandingkan beberapa waktu lalu.
Baca juga: IDI Ingatkan Ketersediaan Obat dan Tabung Oksigen untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Tentu saja hal ini juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah masyarakat yang melakukan test PCR dan antigen.
Arie mengakui adanya penurunan angka penjualan kedua test tersebut di SehatQ yang signifikan seiring dengan semakin turunnya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Memang ada penurunan drastis untuk test PCR dan antigen hingga 80-90 persen setiap minggu dibanding dengan periode bulan Juli. Namun, kami tetap bersyukur karena ini menandakan keberhasilan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penyebaran Covid-19,” kata Arie.