News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 di Eropa Melonjak, Pemerintah Minta Masyarakat Indonesia Waspada, Selalu Jaga prokes

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung memindai kode QR virus corona mereka di pasar Natal di Valkenburg, pada 14 November 2021 karena pasar Natal tahunan di gua-gua Valkenburg dapat berlanjut dalam bentuk yang disesuaikan, meskipun dikunci. Kasus Covid-19 di Eropa Melonjak, Pemerintah Minta Masyarakat Indonesia Waspada, Selalu Jaga prokes(Photo by Marcel Van Hoorn / ANP / AFP) / Netherlands OUT

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indonesia diminta tetap waspada akan kemungkinan lonjakan kasus covid-19 yang bisa saja terjadi seperti di Eropa.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia sejauh ini.

Indonesia masih dianggap terkendali menurut Badan Organisasi Dunia atau WHO.

Baca juga: Sampaikan Kondisi Pandemi Covid-19 Global, Menkes: Eropa Meningkat, Indonesia harus Waspada

Baca juga: Perlu Partisipasi Semua Pihak untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19 saat Libur Natal dan Tahun Baru

Semua provinsi saat ini masih dalam status level 1.

"Kasus masih ada tapi masih berada di bawah angka puncak di bandingkan Juli dan Agustus. Bersyukur juga bahwa angka kesembuhan tinggi, kematian rendah," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (23/11/2021).

Bahkan terhitung pada 20 November 2021 terhitung 8000 kasus infeksi yang dirawat dan isolasi mandiri, 5 di antaranya kasus kematian.

Reisa Brotoasmoro (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

"Itu adalah angka terendah sejak PPKM diterapkan. Di Indonesia keterisian rumah sakit sakit masih rasional. Testing treacing terus tinggi sesuai harapan kita bersama," kata dr Reisa lagi.

Sejak pertengahan Mei, WHO telah mengeluarkan laporan kalau tingkat testing di Indonesia sudah melebihi standar.

Jika dulu satu perseribu populasi perminggu. Kini dalam dua bulan terakhir bahkan angkat testing lebih empat perseribu penduduk perminggu.

Artinya per hari lebih 100.000 orang dites perhari.

Warga melakukan tes swab PCR di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (23/7/2021). Pemerintah berencana melakukan peningkatan testing dan pelacakan atau tracing secara masif dalam waktu dekat. Upaya tes dan tracing tersebut rencananya akan dilakukan di kawasan padat penduduk di sejumlah wilayah. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Namun tidak dapat dipungkiri kasus aktif Covid-19 masih ditemukan.

Beberapa negara terutama di Eropa ada kenaikan kasus sebagai gelombang ketiga bahkan keempat.

Di antaranya seperti Swiss, Belanda, Australia, Jerman dan lainnya. Menurut dr Reisa saat ini memang sedang terjadi lonjakan kasus luar biasa.

Baca juga: Menolak Lockdown, Bentrokan Kekerasan Meletus di Sejumlah Negara di Eropa

Baca juga: Negara Eropa Ramai Lakukan Demo Tolak Aturan Covid-19, Merasa Tak Bebas hingga Samakan dengan Nazi

Selain beberapa daerah masih memiliki cakupan vaksin yang rendah, lonjakan ini juga dipengaruhi oleh musim dingin.

Di sisi lain, pelonggaran aktivitas juga sudah dilakukan tanpa prokes memadai.

"Apa lagi didominasi varian delta. Tentunya dengan kasus seperti itu, kewaspadaan tidak boleh luput. Jadi di Indonesia yang baik harus tetap dipertahankan. Jaga terus prokes kesehatannya," pungkas Reisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini