TRIBUNNEWS.COM - WHO kembali mengumumkan temuan varian baru Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan, yakni B.1.1.529 atau Omicron.
Kini, varian B.1.1.529 atau Omicron juga telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian WHO atau Variant of Concern.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove dalam tayangan video di kanal YouTube resmi World Health Organization (WHO), Sabtu (27/11/2021).
"Berdasarkan informasi yang kami miliki, terutama dari Afrika Selatan. Mereka telah menyarankan mengapa varian ini harus diklasifikasikan sebagai varian yang perlu diperhatikan."
Baca juga: Mengenal Varian Baru Virus Corona B.1.1 529 Omicron, Ditetapkan Sebagai Variant of Concern
"Kami mengumumkan B.1.1.529 atau omicorn sebagai varian yang perlu diperhatikan," kata Maria dikutip dari kanal YouTube resmi WHO, Sabtu (27/11/2021).
Lebih lanjut, Maria mengatakan, Omicorn atau B.1.1.529 diklasifikasikan sebagai varian yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang memiliki jumlah mutasi besar.
Di beberapa mutasinya pun memiliki karakteristik yang mengkhawatirkan.
Selain itu, Varian Omicorn B.1.1.529 ini juga lebih menular, lebih ganas, serta lebih mahir menghindari tindakan kesehatan masyarakat, termasuk vaksin dan terapi.
Baca juga: Apa Itu Omicron? Varian Covid-19 yang Terdeteksi di Afrika Selatan, Tak Bisa Dilawan Vaksin Saat Ini
"Omicorn B.1.1.529 diklasifikasikan sebagai varian yang perlu diperhatikan karena memiliki beberapa sifat yang memprihatinkan. Varian ini memiliki jumlah mutasi yang besar, dan beberapa mutasinya ini memiliki beberapa karakteristik yang mengkhawatirkan," terang Maria.
Maria menambahkan, kini WHO masih terus meneliti varian baru ini.
Namun dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memahami varian baru Covid-19 tersebut.
Maria pun meminta Afrika Selatan dan negara lainnya untuk bisa mengkarakterisasi varian Omicorn B.1.1.529 ini dalam hal penularannya.
Baca juga: Varian Omicron Asal Afrika Selatan Punya Penularan 400 Persen Lebih Cepat dari Varian Delta
Seperti tingkat keparahannya, dampaknya, hingga bentuk tindakan pencegahannya.
"Ada banyak tugas yang harus dikerjakan di Afrika Selatan dan di negara lain untuk mengkarakterisasi varian itu sendiri dalam hal penularan."
"Dalam hal tingkat keparahan dan dampak apapun pada tindakan pencegahan kami, seperti penggunaan terapi diagnostik atau vaksin,"pungkasnya.
Baca juga: Waspada Varian Baru B.1.1.529 atau Omicron, WHO Imbau Negara Tidak Panik dan Terapkan Prokes Ketat
Punya Penularan 400 Persen Lebih Cepat dari Varian Delta
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kemunculan varian baru di Afrika Selatan kini mulai jadi perbincangan.
WHO memberikan nama varian baru virus Corona B.1.1.529 yang berasal dari Afrika Selatan, Omicron.
Varian ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, Omicron langsung ditetapkan sebagai varian of concern.
Pada varian mutasi sebelumnya, perlu beberapa tahapan sampai bisa menjadi varian of concern.
Baca juga: Mengenal Omicron, Varian Baru Virus Covid-19 Asal Afsel yang Disebut Sangat Mengkhawatirkan
Hal ini diungkapkan oleh Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Namun sejauh ini untuk gejala klinis secara spesifik masih harus ditunggu.
Namun catatan penting dari varian ini adalah potensi penularannya lima kali lebih cepat dibandingkan varian asli dari Wuhan.
Menurut Dicky, bahkan varian tersebut lebih cepat dari varian Delta.
Baca juga: Waspada Varian Baru B.1.1.529 atau Omicron, WHO Imbau Negara Tidak Panik dan Terapkan Prokes Ketat
"Potensinya baru analisa awal, berpotensi 500 persen lebih cepat dibandingkan Wuhan virus liar. Artinya 400 persen dibandingkan Delta."
"Ini baru pola awal saat ini ya. Mudah mudahan tidak seperti itu," ungkapnya saat ditanyai Tribunnews.com, Sabtu (27/11/2021).
"Dan juga yang jelas potensi penularannya, kalau dibandingkan diibaratkan delta 100 persen lebih cepat dari virus liar yang di Wuhan," lanjutnya.
Baca juga: WHO Butuh Waktu Beberapa Minggu untuk Pahami Varian Baru Covid-19
Dicky menyebutkan potensi ini dihitung sesuai dasar dari varian Wuhan.
Karena penularannya jauh lebih cepat, dunia terhitung sangat rawan menghadapi varian ini, terutama di negara Indonesia.
"Ini akan membuat tahun 2022 menjadi kompleks dalam artian prediksi, sehingga saya pribadi beberapa waktu terakhir berubah predikasinya 2022 karena banyak faktor yang membuat kompleks," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)