Dr Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College yang menuliskan tweet tentang penemuan itu, menggambarkan kombinasi mutasi varian itu sebagai "mengerikan".
Baca juga: Meski Varian Omicron Mengancam, Selandia Baru Longgarkan Kebijakan Covid-19 Minggu Ini
Menggambarkan profil mutasi galur baru sebagai "benar-benar mengerikan". Ia menambahkan bahwa varian itu berpotensi menjadi "lebih buruk daripada hampir semua hal lainnya", termasuk galur Delta yang sekarang dominan, yang memiliki 16 mutasi.
Gejala Covid-19 Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Sebut 'Ringan tapi Tak Biasa'
Covid-19 varian Omicron mungkin memunculkan gejala yang berbeda dari virus corona varian-varian sebelumnya.
Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan bahwa gejala Covid-19 varian Omicron "tidak biasa tetapi ringan" pada orang sehat.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Dr Coetzee menyebut bahwa pada pasien dengan omicron, gejalanya sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah ia tangani sebelumnya.
Dr Coetzee menjelaskan: "Varian ini memicu penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari."
"Sejauh ini, kami telah mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami indra perasa atau pembau."
"Mereka mungkin sedikit batuk."
"Tidak ada gejala yang menonjol."
"Dari mereka yang terinfeksi, beberapa saat ini dirawat di rumah."
Baca juga: Varian Omicron Bisa Mempengaruhi Pemulihan Ekonomi Global, Analis: Buat Pasar Kita Gemetar
Baca juga: Cegah Omicron, Pemerintah Perpanjang Waktu Karantina Menjadi 14 Hari & Larang WNA 11 Negara Masuk RI
Gejala yang berbeda muncul dari varian yang berbeda.
Studi Gejala Covid telah mengungkapkan ada enam jenis "kelompok" gejala virus corona yang berbeda.
"Semua orang yang melaporkan gejala mengalami sakit kepala dan kehilangan penciuman, dengan berbagai kombinasi gejala tambahan pada waktu yang berbeda."