Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Dua kasus yang melibatkan strain baru virus corona (Covid-19) 'Omicron' kini telah dikonfirmasi di Amerika Utara, tepatnya di Kanada.
Pemerintah provinsi Ontario telah mengkonfirmasi kasus tersebut terjadi di kota Ottawa.
Dua kasus ini ditemukan pada individu yang baru saja melakukan perjalanan dari Nigeria, negara di kawasan Afrika.
"Hari ini, provinsi Ontario telah mengkonfirmasi dua kasus varian Omicron di Ottawa, yang keduanya dilaporkan pada individu dengan perjalanan baru-baru ini dari Nigeria," kata pemerintah provinsi Ontario dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu kemarin.
Baca juga: Luhut Sebut Butuh 1- 2 Minggu untuk Memahami Efek Varian Omicron Terhadap Vaksin Covid-19
Baca juga: Virus Omicron Merebak, Satgas Keluarkan SE No.23 Tentang Protokol Perjalanan Internasional
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (29/11/2021), Kanada telah melarang penerbangan dan menutup perbatasannya untuk pelancong asing yang telah mengunjungi tujuh negara di kawasan Afrika selama dua pekan terakhir.
Namun pejabat kesehatan Ontario, Christine Elliott dan Kieran Moore menyerukan pendekatan yang lebih keras untuk mengantisipasi varian tersebut.
"Kami terus mendesak pemerintah federal untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengamanatkan pengujian di titik kedatangan bagi semua pelancong, terlepas dari mana mereka datang," kata dua pejabat itu.
Kasus Ontario ini merupakan infeksi Omicron pertama yang dilaporkan terjadi di Amerika Utara.
Penasihat Covid-19 Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci sebelumnya mengaku bahwa ia 'tidak akan terkejut' jika varian baru ini telah masuk ke AS.
Perlu diketahui, AS dan Kanada hanya berjarak 2.271 km, dua negara ini tentu bukan merupakan negara yang memiliki jarak berjauhan.
AS memang saat ini telah menghentikan larangan penerbangan dari Afrika, namun tetap melarang masuknya orang asing yang telah berada di kawasan itu dalam 14 hari terakhir.
Presiden AS Joe Biden pun sempat bertemu secara langsung dengan Fauci pada hari Minggu kemarin untuk menyusun pembaharuan tentang tanggapan anti-pandemi pemerintahannya, yang diharapkan akan diumumkan pada Senin ini.
Di tengah kekhawatiran bahwa varian baru ini mungkin terbukti lebih tahan terhadap vaksin yang ada, Fauci menegaskan dalam beberapa wawancaranya bahwa mendapatkan vaksinasi dan dosis penguat (booster) tetap menjadi pertahanan terbaik.
Biden kini tengah mempertimbangkan sikap negaranya dalam menghadapi varian yang sangat bermutasi ini.
Meskipun hingga saat ini masih belum jelas apakah varian yang kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan itu lebih berbahaya dibandingkan varian lainnya.
Di sisi lain, pihak berwenang Meksiko menyebut pembatasan perjalanan dan penutupan perbatasan sebagai 'tindakan yang tidak terlalu berguna'.
Negara Amerika Latin itu mengatakan bahwa tindakan tersebut hanya akan lebih 'mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat' dibandingkan membantu menekan penyebaran virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) pun turut memperingatkan negara-negara di dunia terkait aksi penutupan perbatasan dan pembatasan 'invasif'.
Karena dapat menambah 'beban berat pada kehidupan dan mata pencaharian' masyarakat secara global.