News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Omicron Terdeteksi di 38 Negara, Data Awal Menunjukkan Varian Itu Lebih Menular daripada Delta

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron - Varian baru Covid-19, Omicron telah terdeteksi di 38 negara. WHO mengatakan data awal menunjukkan varian itu lebih menular daripada varian Delta.

Mereka yang mengalami gejala ringan adalah sekelompok mahasiswa yang masih muda, sedangkan orang dewasa yang lebih tua mengalami gejala yang lebih parah.

Baca juga: Lisa Blackpink Sembuh dari Covid-19, Agensi Apresiasi Tim Medis

Baca juga: Pria Italia Gunakan Lengan Palsu Demi Hindari Suntikan Vaksin Covid-19

"Ada laporan awal bahwa itu cenderung lebih ringan, tapi ini terlalu cepat."

"Setiap orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 apapun variannya akan selalu dimulai dengan penyakit ringan. Jadi mungkin itu akan berhenti di sana dengan penyakit ringan, beberapa orang tentu saja tanpa gejala, tetapi mungkin berhenti dengan penyakit ringan atau mungkin perlu waktu," jelas Kerkhove.

Kerkhove menambahkan, WHO telah menerima laporan adanya peningkatan kasus rawat inap di Afrika Selatan.

Akan tetapi pejabat kesehatan belum melihat peningkatan risiko kematian dan masih menunggu lebih banyak data.

Ryan mengatakan pejabat kesehatan awalnya juga melihat kasus ringan dengan varian Alfa dan Delta.

Diperlukan waktu dua minggu untuk melihat peningkatan kematian akibat Omicron, dan tingkat keparahan yang disebebkan varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu.

"Sayangnya butuh waktu. Kami juga melihat itu di gelombang pandemi ini sebelumnya. Ketika tingkat kejadian naik, dibutuhkan satu atau dua minggu untuk menyebabkan penerimaan di rumah sakit dan kematian," jelas Ryan.

Kerkhove memperingatkan ada bias pelaporan saat ini yang mungkin mengaburkan seberapa ganas varian itu sebenarnya.

Banyak orang di seluruh dunia yang dites positif Omicron adalah pelancong yang sehat, yang dapat menjelaskan mengapa gejala yang dilaporkan sejauh ini ringan.

Seperti yang terjadi pada orang pertama di Amerika Serikat yang positif Omicron setelah kembali dari Afrika Selatan ke daerah San Francisco.

Baca juga: 8 Kasus Kematian akibat Corona 3 Desember 2021, Ini Sebarannya

Baca juga: WHO Minta Jangan Panik Hadapi Varian Omicron, tapi Harus Siap dan Berhati-hati

Dia adalah seorang pelancong yang berusia 18-49 tahun dan sudah menerima dua dosis vaksin.

"Jika Anda bepergian, Anda tidak sakit atau Anda tidak boleh bepergian jika Anda sakit. Jadi ada bias dalam hal apa yang terdeteksi saat ini, tapi itu akan berubah seiring waktu," kata Kerkhove.

Kerkhove meminta negara-negara di seluruh dunia untuk meningkatkan pengurutan genetik kasus Covid-19.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini