News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Omicron Disebut Sudah Menyebar di Belanda sebelum Miliki Nama hingga Dikaitkan dengan Konser Glasgow

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron - Varian Omicron disebut sudah menyebar di Belanda sebelum memiliki nama, hingga dikaitkan dengan konser di Glasgow. Mungkinkan Omicron dari Eropa?

TRIBUNNEWS.COM - Covid-19 varian Omicron disebut sudah menyebar di Belanda sebelum memiliki nama.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan pejabat kesehatan Belanda yang mengkonfrimasi bahwa varian Omicron telah terdeteksi di negara itu dalam dua sampel uji yang diambil pada 19 November dan 23 November 2021.

Itu artinya varian tersebut sudah ada di Belanda saat dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November.

Adapun kasus Omicron pertama yang dikonfirmasi berasal dari sampel yang dikumpulkan di Afrika Selatan pada 9 November.

Meski demikian, Kepala Kedaruratan WHO, dokter Mike Ryan mengatakan varian Omicron belum tentu berasal dari Afrika Selatan.

Baca juga: Kasus Meningkat, Profesor Denmark Sebut Omicron Jadi Strain Dominan

Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Indonesia Harus Luruskan Anggapan Varian Omicron Tidak Parah

"Itu tidak berarti bahwa (varian) itu dimulai di Afrika Selatan. Tidak sama sekali," kata Ryan dikutip dari ABC News.

Hal serupa disampaikan Pemimpin Teknis WHO, dokter Maria Van Kerhove, yang mengatakan ada banyak sampel yang belum diurutkan sejak November.

Sehingga beberapa kasus paling awal dari varian Omicron mungkin tidak terjadi di Afrika Selatan.

"Ada banyak (sampel) yang belum diurutkan dari November di banyak bagian dunia," kata Kerhove.

"Jadi beberapa kasus paling awal dari varian khusus ini mungkin tidak terjadi di Afrika Selatan," sambungnya.

Pemerintah Botswana sekarang mengatakan telah menemukan varian Omicron dalam sampel yang diambil dari empat diplomat pada 11 November.

Tidak disebutkan dari negara mana mereka datang, tetapi pemerintah mengatakan beberapa telah berada di Eropa sebelum memasuki Botswana pada 7 November.

Profesor Frits Rosendaal, seorang Ahli Epidemiologi di Leiden University Medical Center juga mengatakan dia memperkirakan kasus yang paling awal akan terus muncul.

"Jika Anda tidak melihat, Anda tidak dapat menemukannya. Sekarang orang mencari dan kembali ke sampel lama dan mereka akan tahu dengan sangat cepat," kata Rosendaal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini