TRIBUNNEWS.COM - Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman mengaku setuju dengan keputusan pemerintah membatalkan PPKM Level 3 serentak saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Dicky mengungkapkan, pembatasan mobilitas masyarakat saat Nataru memang diperlukan.
Namun bukan berarti bisa disamaratakan levelnya menjadi level 3.
Dicky pun meminta pemerintah bisa menerapkan level sesuai dengan indikator di wilayah masing-masing.
Baca juga: PPKM Level 3 Dibatalkan Saat Libur Nataru, Satgas Covid-19 Sampaikan Pertimbangannya
"Memang saya tidak setuju dengan adanya PPKM level 3 diterapkan, bukan berarti tidak boleh ada pembatasan, tapi leveling-nya sesuai aja dengan indikator di wilayahnya (masing-masing)" kata Dicky dilansir Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
Dicky menilai, leveling PPKM yang dilakukan sesuai dengan level wilayah masing-masing ini bisa dijadikan kontrol ketat.
"Ini kan juga bisa menjadi insentif untuk daerah itu, bahwa oh berarti dia (daerah itu) tidak mencapai level itu (level 3), jadi dia (masyarakat daerah itu) boleh menikmati kebebasan dengan kontrol ketat itu maksud saya," jelasnya.
Baca juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Polri Tetap Siapkan 3.184 Pos Pengamanan dan Kerahkan 217 Ribu Personel
Tetap Harus Ada Pengetatan Selama Nataru, Tapi Bukan dengan Peningkatan Level
Lebih lanjut, Dicky menuturkan, momen Nataru ini memang harus ada pengetatan yang lebih, tapi bukan dengan meningkatkan level PPKM.
Melainkan cukup dengan pengingkatan pengetatan mobilitas masyarakat selama Nataru.
Selain itu menurut Dicky, penyamarataan level PPKM ini justru akan membuat masyarakat dan pemerintah setempat menjadi terdomotivasi.
"Di sisi lain, (level 3 serentak akan membuat) masyarakat dan pemerintah setempat juga tidak terdemotivasi kalau semua (level) disamaratakan. Bisa saja mereka berpikir, lalu apa dong bedanya saya dengan wilayah lain," ujar Dicky.
Baca juga: Aturan Perjalanan saat Libur Nataru, Berikut Syaratnya
Meski PPKM Level 3 saat Nataru resmi dibatalkan, Dicky menekankan perlu adanya peningkatan literasi dan pemahaman yang benar.
Mengenai tidak boleh ada pengabaian meski level di daerahnya di bawah 3.