Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah jalan hampir dua tahun Pandemi Covid-19 menyerang seluruhnya dunia.
Sampai saat ini semua masyarakat saling bekerjasama untuk memberantas Covid-19.
Satu di antaranya mencegah terjadinya penularan.
Situasi terkini adalah beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu 5M.
Seperti yang kita ketahui 5M adalah mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjahuhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Semua hal tersebut sudah menjadi bagian kebiasaan baru kita semua. Begitu pula dengan penyandang disabilitas.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Presiden di Bidang Sosial Angkie Yudistia
Menurutnya, penyandang disabilitas sudah cukup berdatapsi secara baik. Namun ada beberapa hambatan yang dirasakan penyandang disabilitas saat menerapkan protokol kesehatan.
"Hambatan dalam menerapkan prokes tergantung raga dari individu disabilitas," ungkapnya dalam Dialog Khusus Inklusivitas Bagi Penyandang Disabilitas di Jakarta, Rabu (9/12/2021).
Misalnya saja penyandang disabilitas sensorik.
Angkie menyebutkan penyandang disabilitas ini sulit berkomunikasi jika semua memakai masker.
Lalu ada pula penyandang disabilitas yang motorik.
Mereka lebih sulit untuk melakukan cuci tangan di fasilitas publik. Karena beberapa keran air tidak bersifat available untuk mereka.
Baca juga: Temui Penyandang Disabilitas dan Penyintas Kanker di Bali, Sahabat Ganjar Berikan Bantuan