Sementara pada varian Delta, perlindungan vaksin rawat inap sebesar 93 persen, dan efikasi terhadap infeksi hingga 80 persen.
Penelitian ini memberikan petunjuk penting tentang bagaimana vaksin bertahan terhadap Omicron, sulit untuk menarik kesimpulan luas dari Afrika Selatan, yang memiliki populasi yang jauh lebih muda daripada Eropa dan AS dan juga memiliki campuran kekebalan yang berbeda.
Baca juga: Jokowi Sebut Masuknya Varian Omicron ke Indonesia Tidak Terelakkan
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Mengamuk di Eropa, Norwegia Berlakukan Aturan Kerja Jarak Jauh
Kesimpulan yang mungkin lebih relevan untuk AS, otoritas kesehatan akan melihat lebih dekat ke Inggris, yang profil demografis dan tingkat vaksinasinya lebih mirip AS dan di mana variannya sudah mapan.
Varian Omicron pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan sekitar tiga minggu lalu dan telah mendorong peningkatan tajam dalam kasus di sana.
Sekarang Omicron telah terdeteksi di 77 negara di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Pada hari Jumat (10/12/2021), para ilmuwan memperkirakan nomor R Omicron di Afrika Selatan berada di angka 2,5, lebih tinggi daripada varian sebelumnya.
Kasus harian baru rata-rata 20.488 untuk pekan yang berakhir 13 Desember, hampir dua kali lipat minggu sebelumnya.
(Tribunnews.com/Yurika)